Penulis: Muhammad Qorib Hamdani*
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk berpuasa, sebagaimana yang selalu diterangkan dalam Al- Quran maupun al-hadits, sebagaimana rukun islam yang ketiga yaitu puasa.
Dengan berpuasa seseorang dilatih untuk menahan hawa nafsu yang membara dalam diri kita. Puasa ada dua jenis yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Contoh puasa wajib yaitu, puasa di bulan Ramadhan dan kafarat, contoh puasa sunnah yaitu puasa Senin-Kamis, dawud, puasa ngerowot dan masih banyak jenis puasa sunnah lainnya.
Puasa ngerowot adalah puasa yang tidak memakan nasi dan segala sesuatu yang terbuat dari beras, bukan karena tidak mampu untuk membelinya, akan tetapi memang dikhususkan untuk itu.
Perut orang Indonesia adalah perut yang harus mengkonsumsi nasi, dengan tidak mengkonsumsi nasi seakan-akan makanan yang kita konsumsi tidak sempurna tanpa nasi. Padahal tidak hanya nasi yang mengandung banyak gizi dan vitamin, tetapi juga buah-buahan, sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan dll.
( Baca juga: Puasa Tetap Sah Tetapi Pahala Hangus)
Masyarakat Indonesia khususnya di pulau Jawa pada zaman dahulu ketika terjadi kekurangan beras, mereka memakan jagung, kacang, umbi-umbianan masih banyak lagi yang dikonsumsinya. Dengan artian beras bukanlah satu-satunya makanan pokok.
Puasa Ngerowot bisa menjadi pengingat masyarakat agar tidak tergantung beras. Asal puasa ngerowot ini adalah tradisi yang dilakukan oleh orang jawa sebagai sarana penguat batin dan sebagai cara untuk menjaga harta yang menetukan kestabilan ekonomi seseorang.
Seseorang yang sering melakukan puasa ngerowot memiliki beberapa alasan, yakni:
Yang pertama alasan ilmiyah, bahwa setiap bahan pangan yang telah diciptakan oleh Allah memiliki kandungan protein yang baik.
Yang kedua alasan amaliah, puasa ngerowot adalah puasa yang menjadi sarana pengukur daya tahan tubuh, sampai mana kekebalan tubuh kita jika tidak mengkonsumsi nasi.
Yang ketiga alasan maliyah, yakni sebagai strategi untuk penghemat harta dalam perekonomian seseorang.
Itulah beberapa hal dari puasa ngerowot yang sedang kita kuak, mulai dari segi pengenalan, sejarah, dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh.
Penulis adalah siswa kelas XI PK A yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik