Penulis: Muhammad Ulil Albab*
Tahun 2019 hampir semua kegiatan manusia tak luput dari teknologi. Bahkan di Negara Jepang robot sudah ada yang berbentuk tak ubahnya manusia, mulai dari kepala hingga kaki sama seperti manusia. Di Negara Indonesia sendiri penggunaan teknologi hampir menyeluruh disetiap aktifitas rakyat Indonesia. Mahasiswa bisa kuliah melalui jaringan internet, para siswa-siswi bisa mengerjakan soal-soal melalui email.
Di sinilah sebenarnya permasalahan terbesar Negara Indonesia. Provinsi Kalimantan gunung-gunung banyak yang rusak untuk di ambil batu baranya,di Provinsi Bali para nelayan banyak yang mengeluh karena banyak tongkang batu bara yang melewati daerah perairan yang seharusnya tidak boleh untuk dilewati, banyak tongkang batu bara yang menaruh jangkar secara sembarangan sehingga banyak batu karang yang rusak.
Di Kalimantan sendiri banyak sekali kubangan-kubangan berkas galian tambang yang tidak kembali di reklamasi hingga saat ini dan sampai sekarang sudah memakan lebih dari 35 korban jiwa. Bahkan jarak antara pertambangan batu bara dengan pemukiman warga tidak lebih dari seratus meter.
(Baca juga: Budaya dan Syariat? Dua Hal yang dapat Disatukan?)
Hal ini sangat membahayakan para warga yang ada disekitar banyak sawah, ladang, kebun warga yang rusak tidak hanya itu banyak rumah warga yang rusak akibat getara pertambangan yang sangat dekat.Lalu kenapa pemerintah tidak bertindak tegas dalam hal ini? Seharusnya pemerintah mensubsidi panel surya jadi batu bara agar alam yang ada di Indonesia tetap terjaga.
Tidak hanya itu, dampak dari PLTU sendiri sangat berbahaya abu yang di akibatkan dari PLTU bisa merusak lahan pertanian dan perkebunan. Debu PLTU bisa berterbangan hingga ribuan kilometer dan berakibat sangat berbahaya, bahkan bisa lebih berbaya dari asap rokok. Sebenarnya hal inilah yang membuat rakyat Indonesia mengidap penyakit paru-paru, kanker, dan lain sebagainya.
Kita sebagai rakyat Indonesia khususnya para pelajar harus bisa menciptakan teknologi yang lebih inovatif dan ramah lingkungan, seperti panel surya Soekarno pernah berkata “Aku lebih suka pemuda yang ngopi di pinggir jalan tetap memikirkan negaranya daripada pemuda kutu buku tetapi tidak perah memikirkan negaranya”.
Hal ini sangat terbukti, banyak seklai peuda yang tidak berpendidikan tetapi memikirkan negaranya. Seperti di kabupaten Lumajang seorang pemuda berusia lebih dari 30 tahun bernama Salim Kancil yang meninggal karena melindungi pesisir pantai yang da di desanya dari pertambanga pasir illegal. Begitupun sebaliknya, banyak pemuda yang pandai tetapi memilih ke luar negeri untuk mencari uang yang lebih banyak.
(Baca juga: Kata Siapa Ziarah Makam Itu Bidah)
Di Indonesia terdapat 75% sepesies batu karang yang ada di seluruh dunia jika perairan di Indonesia tidak benar-benar dijaga dati teknologi yang bisa merusak lingkungan, lama-kelamaan banyak batu karang yang punah. Asalnya banyak pabrik-pabrik tekstol yang membuang limbahnya disungai, yang mengakibatka senungai-sungai berwarna keruh, ikan –ikan banyak yang mati dan yang lainnya.
Di daerah Sumatera PLTU membunag limbah batu bara disekitar pemukiman warga, sehingga banyak ladang-ladang warga yang rusak dan hasil panennya tidak maksimal. Di Sumatera ada dua orang warga yang tidak menjual lahannya pada PLTU entah bagaimana prosesnya mereka bedua dipidana selama 6 bulan penjara.
Ada beberapa langkah-langkah kecil yang bia kita laukukan untuk mencegah kerusakan-kerusakan alam yang terjadi di Indonesia. Seperti menghemat pengunaan listrik dalam aktivitas sehari-hari, hal ini bisa mengurangi pengambilan batu bara yang berlebih.
Kemudian membuang sampah pada tempatnya, hal ini bisa membuat tanah menjadi bersih dan subur. Selanjutnya mengurangi pengguanaan plastik karena dampa dari plastik bisa menjadikantanah tidak menjadi subur lagi. Inilah langjkah kecil rakyat Indonesia untuk menjaga alam dan lingkungan sekitar.
Sedangkan pemerintah harus bisa mengoptimalkan dalam pemberlakuan hukum di Indonesia. Pemerintah juga harus memberikan fasilitas pada pemuda-pemuda yangberpendidiakn ntuk mengembangkan teknologi yang lebih inovatif dan ramah lingkungan. Dengan hal ini alam yang ada di Indonesia tetap terus terjaga dan bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Penulis merupakan siswa kelas XI PK A MA Unggulan Nuris