Tak Hanya Mengaji, Santri Juga Berprestasi Di Bidang Olahraga

Penulis: Devita Wulan*

Santri selalu saja identik dengan mengaji, kitab kuning, hafalan nadhom, tetapi tidak bagi gadis yang satu ini. Selain tangung jawabnya mengaji ia juga sangat gemar berolah raga, sebut saja badminton. Siswa MTs Unggulan Nuris ini berhasil menjadi juara di ajang Porseni tingkat kabupaten Jember, siapa lagi jika bukan Talitha Sahla Salsabila. Yuk intip wawancara tim jurnalistik dengannya!
Sejak kapan Anda menyukai badminton?

Sejak kecil dimulai dari orang tua yang sering mengajak bermain badminton di waktu luang.

Di mana lomba Porseni digelar?
di Gedung Olahraga (GOR) Kaliwates Jember. Awalnya saya ikut untuk mewakili sekolah, kemudian saya lolos menjadi perwakilan KKM dan berlaga di tingkat kabupaten. Nah di tingkat kabupaten saya menjadi regu putri yang berpasangan dengan siswa dari MTsN 3 Jember. Di tingkat kabupaten saya kembali lolos dan akan mengikuti lomba tingkat provinsi pada bulan Oktober nanti.

(Baca juga: Riska Dwi Cahyati: Kuncinya Adalah Komunikasi)

Bagaimana perasaan Anda setelah diumumkan lolos ke tingkat provinsi?

Saya tidak menyangka bisa sampai di tahap ini. Pada awalnya niatan saya ikut lomba badminton sempat ditentang oleh orang tua, karena orang tua menginginkan saya focus pada kitab kuning. Namun setelah berusaha saya yakinkan Alhamdulillah kedua orang tua merestui dan mendukung penuh.

Apa saja yang Anda lakukan dalam mempersiapkan lomba ini?

Saya latihan dengan giat. Latihan fisik seperti push up, sit up, dan lari. Juga menjaga kesehatan tubuh dengan tidak memakan makanan yang mngandung lemak berlebih, pedas, dan es. Selain usaha tentu saja doa selalu saya panjatkan, karena usaha dan doa memang harus saling beriringan. Doa dari orangtua dan guru juga tak luput membantu kesuksesan saya.

(Baca juga: M. Irfan Maulana: Tanamkan Kedisiplinan dan Rasa Memiliki)

Apakah Anda pernah menjuarai lomba badminton sebelumnya?

Pernah yakni ketika di sekolah dasar, saya pernah menjadi finalis 10 besar dalam Festival Nahdlatul Ulama, dan juara 3 lomba badminton tingkat kecamatan.

Apa harapan Anda ke depannya?

Saya ingin menjadi atlet yang sesungguhnya, lebih bisa fokus, dan belajar lebih banyak lagi. Saya juga ingin bisa mengikuti ajang yang lebih bergengsi lagi, hingga tingkat internasional.

Penulis merupakan staff pengajar Bahasa Indonesia di MTs Unggulan Nuris

Related Post