Jihad Tak Selalu Perang

Penulis: Muhammad Qorib Hamdani*

Mengenal kata jihad pasti ideologi kita menggambarkan atau mengantarkan pada sebuah peperangan yang telah terjadi pada zaman dahulu. Berbicara mengenai jihad, pada zaman ini selalu saja ada peperangan mengenai masalah yang tak bisa utarakan pada sebuah tulisan, karena masalah yang selalu dialami oleh masyarakat adalah masalah yang sepele mengenai peraturan. Jadi bisa kita katakan bahwa jihad adalah suatu perang melawan sesuatu yang kontra menurut kita.

Jihad banyak dilakukan oleh segelintir orang yang hanya ingin mati  dalam keadaan syahid. Orang tak banyak berpikir tentang jihad yang tujuannya hanya ingin menumpahkan darah syahid. Akan tetapi jika orang memang ingin mati dalam keadaan syahid, maka tak perlu untuk perang. Lalu bagaimana jika seseorang ingin mati membawa syahid? Apakah ada cara lain mengenai jihad di jalan Allah?

(Baca juga: Etika Islam)

Islam adalah agama yang telah Allah restui dan juga, islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.maka dar itu Islam sangat menjunjung tinggi jiwa, buktinya dalam bab fiqih tentang orang yang mencuri. Seorang pencuri dalam Islam tidak langsung dibunuh melainkan dipotong tangannya, itupun pencuriannya harus diperinci. Menurut Imam Malik tentang seorang pencuri yang dipotong tangannya mengatakan, “Tangan pencuri dipotong karena mencuri seperempat dinar atau tiga dirgam. Kalau mencuri sesuatu seharga dua dirgam yang senilai seperempat dirgam, tangan pencuri tersebut tidak boleh dipotong.

Cara jihad yang tak harus mengorbankan jiwa atau darahnya seperti melawan hawa nafsu. Hawa nafsu adalah musuh yang amat berat bagi kita, karena hawa nafsu sangat dekat dengan kita, mulai dari setiap jam, detik, menit bahkan berjam-jam nafsu ada disetiap aktivitas kita. Nafsu memang hal yang abstrak, namun pengaruh bagi seseorang sangatlah besar. Musuh haruslah dikalahkan dengan upaya kita, jika pengorbanan kita hanya sedikit maka kita akan kalah, jika kita kalah untuk melawan nafsu pasti kita akan terjerumus dalam keburukan.

(Baca juga: Pancasila Dasar Kebebasan Bernegara)

Bisa kita tarik benang merah dari paparan di atas bahwasannya cara jihadbukan hanya dengan jalur perang, melainkan bisa dengan cara melawan nafsu yang selalu berkobar saat ada perkara yang batil.

Penulis merupakan siswa kelas XI PK MAUnggulan Nuris Jember yang aktif di ekstarkurikuler jurnalistik.

Related Post