Penulis: M Irfan Maulana*
Pidato Bahasa Arab merupakan salah satu cabang keilmuan yang terdapat dalam Bahasa Arab itu sendiri. Dalam cabang ini bukan hanya mengandalkan hafalan dan juga cara baca akan tetapi juga harus menghayati apa yang ada di dalam isi pidato ini. Kamilatus Solihah adalah santriwati yang mendalami kesenian ini. Berikut wawancara tim jurnalistik kepadanya.
Mulai kapan Anda menyukai atau mencoba seni ini?
Awalnya saya tidak tahu apapun tentang seni ini, mula-mula ketika saya mengikuti lomba internal yang diadkan oleh pihak yayasan Nuris. Saya menjadi salah satu dilegasi kelas untuk menampilkan kesenian ini. Dan betullah saya mendapat rekom untuk mengikuti lomba di luar sekolah.
Apakah Anda pernah mendapat prestasi di bidang ini?
Sebelumnya saya belum pernah mengikuti lomba sama sekali, bahkan mulai saya MTs. Jadi lomba Bahana Muharam ini menjadi lomba pertama saya semenjak saya di MA Unggulan Nuris.
(Baca juga:Naufal Khannur: Speech Contest Itu Cara Saya Belajar Percaya Diri)
Berapa hari Anda mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba?
Setelah saya mendapat kabar bahwa saya ikut lomba saya mulai di bimbing dengan intensif oleh Ustd. Wardah. Pembinaan tersebut hanya selama enam hari, dan walaupun hasilnya tidak memuaskan tetapi itu menurut saya sudah baik sebab lomba ini merupakan lomba perdana bagi saya.
Bagaimana perasaan Anda ketika menjadi salah satu pemenang?
Tentu sangat senang, sebab lomba ini merupakan lomba pertama saya yang ada di luar sekolah. Walaupun saya hanya mendapat juara harapan 2, mungkin ini menjadi awalan yang baik untuk lomba-lomba ke depannya.
Adakah pesan Anda untuk para finalis atau teman-teman Anda?
Pesan saya kepada teman-teman adalah jangan pernah menyerah, teruslah berusaha, karena dengan berusaha kita akan menemukan keindahan setelahnya.
Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik