Penulis: Handini Fatihatun Nabila*
Dunia telah menghadapi transisi menuju revolusi industri keempat. Hal tersebut ditandai dengan adanya hubungan antara dunia fisik, biologis, dan digital. The Fourth Industrial Revolution menyatakan bahwa dunia telah mengalami empat tahapan revolusi, Revolusi Industri 4.0 terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin.
(Baca juga: The Tower Of Kulit dan Kulit Nanas)
Pada era revolusi 4.0 ini dunia diarahkan dan lebih difokuskan pada bentuk digital dan dibantu dengan jaringan yang mendukung kerja. Akibatnya kemajuan dan kecanggihan teknologi semakin berkembang. Salah satunya dalam bentuk benda pipih mungil, gadget. Saat ini telah tercatat di Indonesia pengguna gadget mencapai 355,5 juta.
Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif gadget terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika. gadget sendiri dalam pengertian umum dianggap sebagai penyedia fungsi khusus bagi setiap perangkatnya. Contohnya seperti laptop, computer ,smarthphone, dan lainnya.
Smarthphone sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi.Sebagian besar dari masyarakat juga memanfaatkan smartphone untuk urusan pekerjaan atau bisnis, mencari informasi, ataupun hanya sekedar untuk mencari hiburan. Sayangnya smartphone juga bisa menimbulkan dampak negative bagi pengguna. Seperti contoh yang sangat sering mengalaminya ialah kalangan remaja, anak, maupun balita. Tak jarang jugapemakaian smarthone berdampak bagi perkembangan karakter seseorang.
Pemakaian smartphone juga bisa menimbulkan dampak negative bagi kesehatan. Salah satunya ialah sangat berdampak bagi kesehatan mata. Layar smartphone yang menggunakan tulisan kecil akan memunculkan gejala CVS (computer vision syndrome). Pada penelitian tahun 2010, juga menyebutkan bahwa anak dan remaja yang menggunakan gadget rata-rata lebih dari 7 jam, akan mengalami mata lelah, penglihatan buram, penglihatan ganda, pusing, dan mata kering.
Oleh karena itu, siswa SMA Nuris Jember yakni Ismi Azizah Putri, Zahro Syarifatul Aini dan Syukra Aisyah Humairah menciptakan suatu inovasi yang bertujuan mengurangi permasalahan kesehatan mata untuk mengurangi dampak HEV yang berujung pada CVS atau amD. Inovasi tersebut ialah eye healt software (e-HS) yang berbasis aplikasi. Aplikasi tersebut digunakan sebagai intruksi senam mata sewaktu-waktu yang dapat mencegah kelelahan mata akibat penggunaan smartphone yang terlalu lama.
Cara pemakaian aplikasi tersebut sangatlah mudah. Pada dasarnya perangkat lunak aplikasi ini akan memandu pengguna smartphone untuk melakukan senam mata ala Oei Gin Djing sebanyak satu kali setiap minimal 20 menit pemakaian smartphone pada semua aplikasi secara terus menerus.
(Baca juga: Abito Aplikasi Online Berbasis Ternak)
Aplikasi akan memunculkan nontifikasi tersendiri saat durasi waktu tersebut. Durasi senam mata adalah 50 detik bersama dengan instruksi berbasis audio-visual. Durasi yang demikian dipilih oleh penulis agar mata memiliki waktu cukup untuk relaksasi sekaligus tidak terlalu mengganggu aktvitas penggunaan smartphone.
Dengan demikian, inovasi yang ditemukan oleh siswa SMA Nuris Jember ini akan dapat mengurangi gangguan kesehatan mata bagi pengguna smartphone terutama bagi kalangan remaja, anak , maupun balita. Semoga dengan adanya sebuah aplikasi tersebut, dapat menjadikan kesehatan mata penduduk Indonesia lebih meningkat, serta tidak ada lagi gangguan kesehatan mata yang diakibatkan melalui penggunaan Gagdet berbasis smartphone.
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik