Ganyong Suweg dan Daun Waru Bisa Dijadikan Bioplastik?

Penulis: Tegar Ramadani*

Kaya itu wajiblah disematkan pada negara kita Indonesia, tidak hanya pada budaya suku bangsanya saja. Indonesia juga kaya akan potensi alamnya salah satunya ialah di sektor pertanian dalam sektor pertaian tersebut indonesia juga unggul dalam tanaman umbi-umbian  salah satunya ialah ganyong.

Ganyong atau nama ilmiahnya ialah Cnna edulis, merupakan tumbuhan umbi-umbian tropisyang banyak ditemukan di indonesia yang hampir menyebar di daerah pulau sumatra, jawa, kalimantan bahkan sulawesi diinjau dari segi pemanfaatannya tanaman ganyong kurang disukai oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia, karena kurang begitu nikmat.

(Baca juga: Abito Aplikasi Online Berbasis Ternak)

Ditiinjau dari segi kandungannya ganyong hapir memiliki seluruh komponen vitamin yang bergizi, salah satunya ialah kandungan karboohidratnya yang begitu tinggi yaitu sekitar 22,6–23,8% yang berpotensi untuk dijadikan produk yang lebih berkualitas salah satunya ialag plastik.

Berbicara tentang plastik, indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah china denagn produksi sampah 65 juta ton perharinya dan setiap tahunnya indonesia mampumemproduksi sampah plastik sekitar 1,18 juta metrik ton sampah plastik.

Berangkat dari permasalahan tersebut pelajar dari SMA Nuris Jember yang beranggotakan Tegar Ramadani dan Handini Fatihatun Nabila ini, membuat sebuah inovasi bioplastik dari bahan yaitu umbi ganyong, yang dimana plastik ini dikombinasikan dengan campuran umbi suweg, umbi suweg mempunyai kandungan berupa pati yang cukup tinggi yatu sekitar 18% dari studi percampuran didapatkan sebuah inovasi bioplastik yang begitu baik.

(Baca juga: Alarm Pendeteksi Gempa Sederhana)

Tak habis pikiran dengan mereka, para peneliti tersebut masih kurang puas akan hasil tersebut, kemudian mereka kembali mencampurkan hasil bioplastik tersebut dengan ekstrak saponin dari daun waru, untuk menjadikan bioplastik anti microba kuat dan elastis. Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi dalam peneangan plastik yang ada di lingkunagn indonesia guna mendukung SDGs  untuk menjaga ekosistem daratan.

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler karya ilmiah remaja

Related Post