Seminar Nasional, Menjadi Da’i Milenial bersama Founder SanThree Entrepreneur Departemen

Moch. Khotibul Umam S.Pd. CH. CHt: Ubahlah Mindset Dalam Diri Kita

Pesantren Nuris- Sabtu, 22 Februari 2020 lagi-lagi IPNU IPPNU Nuris mengadakan seminar nasional yang mampu menghipnotis peserta dengan mengundang  pemateri handal yakni Founder SanThree Enterpreneur Departemen Kaderissi PW IPNU Jawa Timur Moch. Khotibul Umam S.Pd. CH. CHt,  yang kini mengenyam pendidikan S2 di UNUSA Surabaya. Dengan almamater santri beliau berhasil membanggakan dengan  mengembangkan ide-ide kreatifnya sehingga membuat para santri tergugah semangatnya.

Acara seminar nasional dengan tema “Menjadi da’i milenial kreatif dan inovatif di era digital” berlangsung dengan lancar dan penuh antusias. Seminar kali ini sedikit berbeda dari biasanya karena di sini pemateri lebih banyak berinteraksi dengan peserta, bahkan peserta diajak menyanyi bersama. Sehingga suasana menjadi menyenangkan dan tidak membuat jenuh. Seminar yang diadakan di masjid Baitun Nur ini dihadiri oleh peserta dari 5 lembaga SMP, 32 peserta MTs Unggulan , SMA, SMK, dan MA Unggulan. Dengan 82 anggota ekstrakurikuler bahasa, 33 anggota jurnalistik website, dan 19 anggota MSQ.

(Baca juga: Seminar internasional public speaking datangkan narasumber doktoral universitas sun yat sen china)

Acara diawali dengan penampilan tim hadrah Nuris. Kemudian dibuka oleh MC yakni Dewi Intan Hudayfa dan Barliana farah siswi SMA Nuris. Sambutan disampaikan oleh Mila karmila sebagai kepala Penjamin mutu Pesantren nuris beliau menyampaikan bahwa “sebagai calon da’i milenial kita harus benar – benar kreatif dan inovatif sehingga dalam seminar bersama pemateri hebat harus memanfaatkan kegiatan ini semaksimal mungkin”.

“Action for future” slogan yang disampaikan oleh pak Umam. Beliau benar-benar menjelakan secara gamblang apa-apa saja yang diperlukan untuk menjadi da’i milenial yang berkualitas. Sebelum itu beliau meyakinkan kepada seluruh peserta bahwa kesuksesan itu membutuhkan energi besar yang luar biasa. Karena ketika kita ingin menjadi orang yang biasa saja, maka kita tidak memerlukan energi yang begitu besar. Energi yang besar merupakan usaha yang diimbangi dengan do’a yang luar biasa pula.

Beliau juga mengajarkan bahwa belajar itu harus bahagia. Dengan menikmati apa yang kita pelajari kita bisa lebih mendapat manfaat dari apa ang kita pelajari. Karena menurut beliau tidak sedikit orang yang berfikir kecil dan bermental blok atau mental tempe. Dengan sedikit mengubah mindset kita akan berjiwa orang sukses dengan begitu kita akan berhasil menjadi da’i milenial yang berkualitas. Beliau juga memaparkan aspek psikologi pelajar, videoo motivasi hingga teori retorika.

(Baca juga: Isi liburan dengan belajar santri Nuris ikuti seminar sosial di Surabaya)

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab 2 peserta putra dan 2 peserta putri. Sebelum itu sesi istirahat diisi dengan penampilan dari tim hadrah Nuris. Acara ditutup dengan pembacaan do’a dan penyerahan cinderamata. Setelah itu peserta diputarkan video contoh da’i dari Wirda Mansur dan Rian.”Sukses hadir dalam diri mereka yang berinovasi, jika mereka tidak berinovasi maka mereka akan mengalami kegagalan,” ujar pemateri menutup acara, disusul tepuk tanggan gemuruh oleh para peserta. [red/deli]

Related Post