Ampas Tebu dan Limbah Batang Pisang, Bisa dibuat Bioetanol?

Penulis: Tegar Ramadani*

Jaminan akan energi terbarukan di Indonesia pada saat ini sudah semakin mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan karena adanya permasalahan akan adanya keterbatasan sumber energi di Indonesia soal minyak bumi. Berdasarkan data yang telah diutarakan oleh kementrian energi dan sumber daya mineral (ESDM) pada tahun 2018 menyebutkan cadangana minyak bumi yang hannya dimiliki Indonesia berkisar 3,2 miliyar barel saja.

Cadangan tersebut akan habis setiap saat apalagi masalah tersebut diikuti oleh tingkat konsumsi masyarakat di  Indonesia semakin tahun semakin meningkat, perkiraan akan akan konsumsi minyak bumi di indonesia mencapai 850.000 barel/harinya. Hal tersebut menyebabkan permasalahan dalam menuju Indonesia yang mandiri akan energi.

(Baca juga: Jajanan tradisional penekan angka kematian pada ibu melahirakan)

Berangkat dari permasalahn tersebut seorang kelompok santri yang bersal dari Jember yakni MA Unggulan Nuris yang beranggotakan 1) M. Hilman Faidul Umam, 2) Safrina Ila Madania dan 3) Ahmad Helmi Hendarjah membuat sebuah penelitian untuk mengatasi dan menjadi solusi alternatif untuk kebutuhan energi masa depan dengan membuat sebuah produk bioetanol yang mereka beri nama ROMUSSOL (Sacharum sp and Musa sp Stem Of bioetanol).

Produk ini merupakan produk energi terbarukan yang jenisnya berupa bioetanol yang berbahan dasar dari Limbah bahan pisang dan ampas tebu, dalam penelitian tersebut mereka menggunakan bahan dasar berupa limbah batang pisang dan ampas tebu karena bahan tersebut banyak mengandung kandunagan selulosa yang berpotensi dan dioleh dengan benar akan menghasilkn sebuah produk bioetanol.

Cara yang digunakan dalam pembuatan produk ROMUSSOL juga cukup mudah yang diantaranya meliputi

(Baca juga: Mie sehat dari singkong)

Observasi mengenai limbah batang pisang dan ampas tebu

Pengeringan limbah batang pisang

Pengeringan limbah batang pisang dan ampas tebu ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang ada di dalam Limbah batang pisang dan batang pisang untuk mempermudah dalam proses fermentasi

Proses Hidrolisis Asam

Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan-kandungan lain yang ada di dalam batang pisang dan ampas tebu seperti kandungan lignin, hemiselulosa dll yang tidak dibutuhkan dalam proses fermentasi

Proses Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Proses fermentasi dilakukan dengan mencampurkan ampas tebu dan batang pisang dengan ragi (Saccharomyces cerevisiae),  kedua bahan tersebut difermentasi dengan ragi selama 7 hari untuk memaksimalkan keluarnya etanol pada batang pisang dan ampas tebu

Proses Destilasi

Setelah tahap Fermentasi telah dilakukan cairan hasil fermentasi kemudian dipanaskan dengan suhu sekitar 800C untuk proses pemisahan air dengan kandungan etanol

Perhitunagan persentase kandunagan etanol pada Produk ROMUSSOL

Dari hasil penelitian tersebut didapatkan hasiil beruapa kandunagan etanol pada masing- masing produk etanol memilki perbedaan yang sangat mencolok. Produk bioetanol batang pisang memilki persentase etanol 61,1% dan bioetanol ampas tebu memilki persentase etonol sekitar 70,7% sedangkan campuran keduanya memiliki persentase kandungan etanol yang lebih besar yaitu 75,7%

Proses pengujian produk ROMUSSOL

Setelah menghitung persentase etanol pada masing-masing Bioetanol selanjutnya ialah pada proses pengujian Produk Romussol, produk diuji menggunakan proses pembakaran.

Penelitian yang dilakukan oleh santri ini diharapkan menjadi solusi yang terbaik dalam pemanfaatan limbah untuk menjadi sebuah produk turunan aplikatif yang bisa digunakan dalam mengatasi maslah akan energi minyak Bumi di Indonesia dan bisa digunakan dalam wujud pengaplikasian SDGs dalam menjamin energi akses bersih dan terjangkau.

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA 1 SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler karya tulis ilmiah remaja

Related Post