Berharap Berkah melalui Malam Nisfu Sya’ban dan Dijauhkan dari Marabahaya
Pesantren Nuris – Bulan Sya’ban, bulan yang menempati urutan kedelapan dalam 12 bulan penanggalan Islam. Sejarah mencatat, banyak peristiwa besar terjadi pada bulan Sya’ban.
Di bulan ini, banyak kaum Muslimin mengikuti salah satu teladan Rasul SAW, yakni puasa sunnah. Selain itu, ada pula suatu tradisi yang sudah begitu membudaya di Nusantara yaknii, peringatan malam Nisfu Sya’ban.
Pada malam nisfu sya’ban kali ini bertepatan dengan adanya wabah yang melanda, membuat Baijuri menjadikan momen tepat ini untuk menggelar acara istighosah sebagai ikhtiar batin yang dapat dilakukan.
Baijuri mengatakan, “Pada kesempatan ini kita dihadapkan dengan sebuah bencana yakni covid-19, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya istighosah online ini kita gelar sebagai bentuk ikhtiar batin.” (8/04/2020)
(baca juga: Ikhtiar Santri Hadapi Covid-19)
Setelah sebelumnya beberapa rangkaian kegiatan aksi sosial juga dilakukan oleh teman-teman PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), guna membantu melawan pandemi corona.
“Sedari awal adanya bencana covid-19 menjangkit jember, teman-teman PMII sudah bergerak melakukan aksi sosial kemasyarakatan, seperti penyemprotan disenfektan, hingga bagi-bagi sembako.” Ungkap pemuda yang juga berkedudukan sebagai ketua umum PC PMII Jember itu.
Acara yang digelar di Masjid Pondok Pesantren Nuris Jember itu, langsung dipimpin oleh KH. Muhyiddin Abdusshomad selaku pendiri pesantren dan juga sebagai Rois Syuriah PCNU Jember.
Baijuri juga menambahkan, “dalam acara seperti ini, saya kira koordinasi yang tepat dilakukan ialah dengan para ulama, melihat di sini posisi Kiai Muhyiddin katakanlah sebagai Kiai sepuh Jember, maka kita meminta beliau untuk memimpin acara”
(baca juga: Ibunda Presiden Jokowi telah Berpulang, Namanya Abadi di Pesantren Nuris Jember)
Selain disiarkan secara live dibeberapa media online, acara itu juga dihadiri langsung oleh warga sekiar Pesantren Nuris Jember. Mereka juga tetap diimbau memperhatikan social distancing yang diterapkan pemerintah.
Sebelumnya, mereka yang ingin memasuki masjid dilakukan penyemprotan disenfektan. Bahkan saat memasuki masjid para jamaah juga harus tetap menjaga jarak minimal 1 meter.
Kegiatan istighosah itu dilakukan bekerjasama dengan Ikatan Mahasiswa Alumni Nuris (IMAN) sehingga semakin memperlancar jalannya acara. “Dalam etika berorganisasi, jalur koordinasi itu harus tepat. Maka dari itu, kami yang juga mengetahui adanya himpunan mahasiswa alumni nuris yakni IMAN, harus juga mengajak serta mereka untuk bersama-sama menyukseskan acara istighosah ini.” Tuturnya.
Sehingga, keutamaan-keutamaan yang dijanjikan dalam perayaan malam nisfu sya’ban dapat memperolehnya. Dipanjangkan umur, dihindarkan dari musibah atau mara bahaya, dan diluaskan rezeki serta diteguhan iman dalam menghadapi berbagi cobaan-Nya.[irfan]