Penulis: Muhammad Qorib Hamdani*
“Wahai umat Islam, bolehkah aku meminta sesuatu? Dimana permintaan akan menerangi cahaya Islam tersendiri. Jangan abaikan permintaanku, seseorang lalu menjawab, kenapa jika umat Islam mengabaikan permintaanmu? Maka aku menjawab, maka cahaya Islam tidak akan pernah bersinar, walau sejatinya cahaya Islam itu terang benderang tak pernah redup.”
Zaman sekarang telah banyak melibatkan agama Islam dengan perkara yang amoral (pendiskriminasian), bagi siapa hal itu menunjukkan makna amoral bagi kaum Islam, padahal sudah jelas dengan pedoman yang telah dipegang erat oleh agama Islam tersendiri yaitu “rahmatan lil alamin”. Dari mana perkataan amoral tersebut?
(Baca juga: Tips menangkal virus corona sesuai syariat islam)
Islam, agama yang menunjukkan cahaya toleran bagi semua kaum, agama yang memberlakukan perilaku baik dan menerapkannya pada siapa pun dan dimana pun, agama Islam memiliki otoritas tinggi terhadap kaumnya yang melanggar dari syariat. Dengan indikasi yang telah disebutkan sedemikian rinci dari agama Islam tersendiri, apakah masih ada orang yang mengatakan Islam disebut sebagai agama yang amoral.
Mungkin hanya orang barat yang mengatakan demikian, tapi mereka berdasarkan empiris yang telah dilaluinya dari waktu ke waktu. Cahaya Islam telah pudar di hadapan mereka, akan tetapi menurut realitas yang ada bahwasannya memang benar apa yang mereka katakan. Mereka menemukan banyak ke absolutan mengenai Islam dengan apa-apa yang terkandung di dalam Al-Quran.
Di dalam Al-Quran mengatakan Islam adalah agama yang dibawa oleh Rasulullah dengan penuh kedamaian. Namun mereka tidak melihat realitas dari umat Islam yang digambarkan secara baik di dalam Al-Quran, malah mereka menemukan sesuatu kejanggalan atau perbedaan yang sangat jauh dari Al-Quran.
(Baca juga: Pemahaman islamophobia secara eksplisit dan penanganannya)
Memang apa yang membuat mereka tidak percaya dengan umat Islam yang telah dijelaskan bahwa Islam adalah agama yang baik? Bisakah mereka mengetahui Islam secara baik? Jika mereka mengatakan berbeda dari segi realitas dengan kandungan Al-Quran, maka apa yang membuat mereka ada suatu kejanggalan di hatinya?
Penulis jadi teringat dengan perkataan Syaikh Muhammad Abduh yang mengatakan, “Al-Islamu mahjuubun bil muslimin”. Islam tertutup oleh umat Islam tersendiri. Apa yang dimaksud dengan perkataan itu? Penjelasan dari kalimat tersebut adalah cahaya Islam tidak akan pernah pudar, namun umat Islamlah yang membuat cahaya Islam itu tidak terang sebagaimana semestinya.
Perilaku umat Islam membuat mereka berpandangan sebalah mata, jika Al-Quran mengatakan umat Islam adalah umat yang penuh dengan kedamaian, maka umat Islam harus berperilaku sesuai dengan apa yang telah Al-Quran katakan, agar mereka paham bahwa sesungguhnya umat Islam bukan seperti apa yang telah mereka lihat.
Dengan mengetahui pandangan orang barat mengenai perilaku umat Islam yang berbeda dengan apa yang telah dijelaskan dalam Al-Quran maka sebaiknya kita perlu revolusi perubahan khususnya dalam menjaga akhlak kita. Ayo para umat Islam, tunjukkan keabsolutan kalian berdasarkan realitas dan penjelasan dari Al-Quran bahwasannya Islam dalah agama yang membawa kedamaian bagi para pemeluknya.
Penulis merupakan siswa kelas XI PK A MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik