Kesan dan Motivasi Owner Archimedes Class di Tengah Pandemi Covid-19

IMAN Punya Acara Ngobrol Bareng Alumni, Genjot Motivasi dan Silaturrahmi Antaralumni

Pesantren Nuris – Di tengah masa pandemi virus covid-19 yang terjadi pada bulan Ramadlan tahun tahun ini, tidak menyurutkan semangat para mahasiswa alumni nuris untuk terus berkarya, berbagi ilmu, saling memotivasi dan memberi semangat untuk kesuksesan sesama alumni nuris.

Pada Hari Minggu, (26/04), beberapa waktu lalu, jajaran kepengurusan Ikatan Mahasiswa Alumni Nuris (IMAN) masa jabatan 2019/2020 mengadakan sebuah agenda Ngabuburit dengan Ngobrol Bareng Alumni (NBA). Acara yang digelar secara online melalui live streaming Instagram @iman­_nuris ini, mengangkat sebuah tema “Aida Owner Archimedes Class”.

Dipandu oleh sang moderator, yaitu Nihayatus Zain, mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Suka) dan juga merupakan alumni Nuris 2018 bersama Aisyatul Haidaria, S.Pd, alumni Nuris tahun 2013 sebagai narasumber, yang sangat bersemangat dalam menceritakan perjalanannya selama ini hingga menjadi seorang owner di sebuah lembaga bimbingan belajar (LBB) Archimedes Class.

(baca juga: Ujian Skripsi di Tengah Pandemi, Alumni Nuris ini Sukses Lulus Summa Cumlaude)

”Alhamdulillah saya awalnya diberikan kepercayaan franchise dari LBB Gama Global tempat saya bekerja di Tangerang. Setelah setahun lebih saya di Gama Global, saya memutuskan untuk membuat LBB sendiri dengan franchise dari Gama Global. Awalnya saya iseng aja sih, marketing sendiri ke sekolah-sekolah untuk menawarkan paket kursus bedah soal SBMPTN, kalau sekarang UTBK. Alhamdulillah, beberapa sekolah di Jember ada yang bergabung”, jelasnya.

Di samping menjadi seorang owner dari LBB Archimedes Class, wanita berusia 26 tahun ini juga mengajar les privat setiap sore dan malam. Aida, sapaan akrab sang narasumber, mengaku di tengah pandemi virus covid-19 ini, dirinya lebih fokus pada mengajar les privat.

“Sekarang saya masih fokus ngajar yang privat saja, karena di masa pandemi gini bagi anak yang kedua orang tuanya bekerja, sangat membutuhkan bimbingan dari pagi sampai selesai. Jadi ya, setiap hari ngelesin aja. Gak bisa nyambi yang lainnya”, imbuh wanita kelahiran Jember tersebut.

Seorang santri, yang turut menyimak acara tersebut melalui akun Instragramnya, Shinta Louna Faaqi, alumni Nuris tahun 2018, memberikan tanggapan bahwasannya acara ini sangat bermanfaat bagi kami dan khalayak umum.

“Ngobrol bareng Alumni ini sangat seru dan asyik, selain bisa menambah pengetahuan, kita juga bisa mengambil dan mempelajari hikmah dan arti perjuangan seseorang dalam menjalani hidupnya. Juga, menambah semangat dan motivasi untuk sesama alumni nuris agar bisa menjadi orang yang memberi manfaat bagi siapa pun. Cerita pengalamannya memberikan gambaran kepada kami sebagai adik-adik kelas langkah apa dan bagaimana selanjutnya yang akan kita lakukan setelah lulus kuliah nantinya,” paparnya.

Di penghujung acara, beliau menyampaikan pesan dan harapan darinya untuk kami para adik-adik kelasnya, “pesan saya, jadilah santri yang selalu berakhlakul karimah di manapun kalian berada tetap pakai semua ilmu yang telah diberikan di pesantren. Terus semangat raih cita-cita” tuturnya.

“Harapan saya, semua alumni semoga bisa menjadi manusia yang bermanfaat di manapun itu baik ketika menjadi mahasiswa, saat bekerja, ataupun kelak di masyarakat ketika sudah berumah tangga”, tutupnya.[Shinta/Red]

Related Post