Penulis: Devita Wulan*

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar…
Gema takbir terdengar bersama suara sunyi menyelimuti
Tak seperti masa kemarin yang selalu riuh
Bersama suara-suara bahagia

(Baca juga: Setetes Kebahagiaan)

Dari surau kecil di tepi jalan suara itu berasal
Sosok tua nan renta dengan gagah melafalkannya
dengan mata yang berkaca-kaca
Namun bukan! Ia bukan sedih melainkan bahagia

Hari nan fitri kembali menyapa
Meski kini sungguh berbeda
Tiada takbir keliling yang membawa anak-anak kecil bersuara riang
Tiada jabat tangan
Tiada pula shalat berjamaah Id di masjid yang dinantikan

(Baca juga: Tangisan ramadhan terakhir)

Tak apa…
Semua ini sebuah proses…
Proses menuju kedewasaan, saling memahami, saling mengerti, pula saling menghargai…
Idul Fitri tetaplah fitri nan suci
karena semuanya berasal dari hati

Selamat Idul Fitri 1441 H Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin

Sumber gambar: korankaltim.com

Penulis merupakan guru Bahasa Indonesia MTs Unggulan Nuris