Penulis : Regina Qothrun Nada W*
Siapa sih yang tak mengenal seorang ahli yang disebut sebagai bapak aljabar yang satu ini? beliau berperan penting dalam mengenalkan angka arab melalui karya kit, al-jam’a wa-l-tarf?qbi? is? b al-hind? dan lain sebagainya. mau tahu lebih lanjut tentang latar belakang bapak aljabar ini, yuk simak profil berikut!
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi,kelahir 780 Masehi di Uzbekistan dan wafad sekitar tahun 850 di Baghdad. Beliau seorang ahli dalam bidang matematika,astronomi,astrologi,dan geografi yaitu berasal dari persia. Ia berjasa besar dalam penemuan konsep aljabar, algoritma, liner, notasi, kuadrat, hingga sistem penomoran bilangan desinal didunia barat pada abat ke-12.
(Baca juga: bung tomo: pejuang 10 november 1945)
Sehingga dari situlah Al-Khawalid disebut sebagai bapak aljabar. Selain itu, ia selama hidupnya hampir bekerja sebagai dosen di sekolah kehormatan di Baghdad yang didirikan oleh Khalifah bani Abbasiyah Al-ma’mun,yang mempelajari ilmu alam dan matematik, juga mempelajari manuskrip sanskerta dan yunani.
Di dalam kitab al-Fihrist Ibnu al-nadim,menemukan sejarah dan karya-karya tulisnya singkatnya, al Khawarizmi bisa mempergiatkan seluruh pekerjaannya antara 813-833. Setelah Islam masuk ke Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangn, dan banyak pedangan dan ilmuan dari Cina dan india.
(Baca juga: tokoh islam indonesia, pendakwah, dosen serta penulis)
Di negara Baghdad ini beliau mendapatkan kepercayaan dari Khalifah untuk melalukan sejumlah tugas riset ilmiyah dan tugas khusus. Beliau juga pernah menerjemah buku berbahasa sansekerta yang judulnya Siddhanta kedalam bahasa arab. Buku ini diterjemahkan al-Khawarizmi kedalam bahasa arab dengan sangat baik yang membahas tentang ilmu astronomi. Di masa itu bahasa sansekerta merupakan bahsa yang sangat diminati oleh masyarakat untuk dipelajari. Penyebabnya bahasa sansekerta merupakan bahsa pengantar dari buku-buku ilmu pengetahuan India.ditahun 830 M lah beliau mendapatkan tugas untuk menerjemahkan buku geografi karya ptlomeus seorang ilmuwan yanani.
Pada usia 67 tahun bertepatan pada tahun 840 M beliau wafad, ia meninggalkan kenangan yang sangat berjasa bagi para ilmuwan matematika di seluruh dunia. Beliau digelari Bapak Matematika karena keberhasilannya dalam memmajukan ilmu yang sehingga mencapai puncak keberhasilahnnya. Beliau juga mewariskan berbagai khazanah ilmu pengetahuan. Jasanya sangat penting dan bermanfaat sampai saat ini.semoga kita dapat meneladani dengan sangat gigih dan menguletannya dalam belajar. semoga bermanfaat.
Sumber gambar: tirto.id
Penulis merupakan siswa kelas X PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik