6 Keuntungan dan Kerugian Mengonsumsi Daun Singkong

Penulis: Sintia Wati*

Singkong atau ketela pohon merupakan tanaman umbi-umbian yang sering kita jumpai di pasar dan banyak tumbuh diberbagai sudut Indonesia. Singkong memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh maupun kecantikan. Namun ternyata singkong tak hanya umbinya saja daun singkong juga bisa kita manfaatkan menjadi berbagai menu masakan dan untuk memelihara kesehatan atau mengatasi berbagai penyakit, karena daun singkong mengandung nutrisi penting termasuk vitamin,protein,mineral dan asam amino alami, yang mana semuanya mengandung masing masing manfaat.

Apa saja khasiatnya? berikut adalah manfaat daun singkong untuk kesehatan yang perlu kita ketahui.

(Baca juga: manfaat memelihara kucing)

Pertama, memelihara kesehatan mata. Hal tersebut disebabkan karena dalam daun singkong terkandung vitamin A.Seperti yang kita ketahui, vitamin A adalah jenis vitamin yang mampu menjaga kesehatan mata.

Kedua, meningkat kan sistem kekebalan tubuh. Dalam daun singkong terkandung vitamin C yang jumlahnya cukup banyak sehingga dapat membuat daya tubuh meningkat.

Ketiga, mencegah penyakit kwashiorkor. Daun singkong kaya akan protein lisin yang membantu melawan kwashiorkor, Kwashiorkor merupakan penyakit yang disebabkan karena kekurangan protein. Kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan pada anak.

Keempat, meredakan rematik. Hal tersebut karena kandungan asam amino, yang ternyata dapat meningkatkan kesehatan tulang

Kelima, membantu mengobati stroke. Daun singkong mengandung isoflavon. Zat isoflavon mampu mengobati tubuh dari stroke dengan cara menurunkan kadar kolesterol LDL yang merupakan kolesterol jahat penyebab stroke.

Keenam, menurunkan tekanan darah. Daun singkong memiliki kandungan magnesium yang tinggi yang dapat menurunkan tingkat tekanan darah.

Dan masih banyak lagi keuntungan yang bisa kita dapat. Namun pepatah mengatakan “hati gajah sama dilapah hati tuma sama dicecah” yang artinya jika ada keuntungan pasti ada kerugian, lalu apa saja kerugian mengonsumsi daun singkong, mari kita simak.

Pertama, mengakibatkan keracunan. Daun singkong memiliki kandungan linamarin dan lotaustralin. Kedua senyawa ini berpotensi menjadi racun sianida yang jika mengendap dan mengiritasi di jaringan tubuh dapat mengakibatkan keracunan yang biasanya ditandai dengan muntah muntah.

Kedua, mengakibatkan sakit perut. Terlalu banyak mengonsumsi daun singkong bisa membuat asam lambung, dinding lambung mengalami tekanan dan luka. Dampak ini dikarenakan senyawa pada daun singkong bersifat sianida. Kemudian senyawa ini akan mengacaukan sistem dan kinerja jaringan perut sehingga akan menyebabkan sakit perut, mual mual, dan disertai muntah.

Ketiga, mengakibatkan sesak napas. Selain sakit perut, senyawa sianida dalam daun singkong juga berisiko menyebabkan penyempitan dan penyumbatan pada saluran pernafasan yang dapat menyebabkan sesak napas, dada nyeri dan terasa seperti sedang terhimpit benda berat.

Keempat, kolesterol meningkat. Bagi seseorang yang memiliki kadar kolesterol dalam darahnya tergolong tinggi, sebaiknya menghindari mengonsumsi daun singkong karena dapat meningkatkan kadar kolesterol. Kondisi ini nantinya dikhawatirkan dapat menimbulkan penyumbatan pada pembuluh darah yang dapat menghambat kinerja organ tubuh vital antara lain jantung.

Kelima, asam urat. Daun singkong sangat tidak cocok bagi seseorang yang memiliki kadar asam urat tinggi. Apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan, karena daun  singkong mengandung zat purin yang dapat menyebabkan meningkatnya asam urat di persendian yang menimbulkan rasa nyeri dan peradangan.

(Baca juga: Si manis yang banyak manfaat)

Keenam, darah tinggi. Seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi sebenarnya masih diperbolehkan mengkonsumsi daun singkong tetapi dalam takaran yang sedikit. Tapi, disarankan tidak mengolahnya dengan santan karena lemak pada santan dapat memengaruhi tekanan darah dan mengganggu aliran darah.

Semoga bermanfaat!

Sumber gambar: gooddoctor.co.id

Penulis merupakan siswa kelas X IPA 3 SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post