Penulis: Regina Qothrun Nada*
Pesantren Nuris memiliki perpustakaan di hampir setiap lembaga pendidikannya. Namun, patut diakui bahwa minat baca siswa memang masih jauh dari kata berkembang. Untuk itu Ibu Karin, selaku ketua pustakawan di lingkungan yayasan Nuris berharap bisa mengubah minat membaca santri menjadi lebih baik. Yuk simak wawancara Ibu Karin dengan tim website pesantrennuris.net
Apakah pustakawan merupakan jurusan yang diinginkan?
Sebenarnya ini merupakan jurusan peralihan. Karena, saya ingin mencari pengalaman dan mendapat solusi dari guru BK (bimbingan konseling) untuk masuk jurusan pustakawan di Universitas Negeri Malang. Dan alhamdulillahnya saya diterima lewat jalur undangan.
(Baca juga: naufal khannur: just do what you can do, do it now and be your self)
Apa pengalaman Anda selama menjadi pengurus perpustakaan Nuris?
Senang, karena sesuai dengan jurusan. Dan dari kinerja yang lebih bagus saya dipercaya untuk memegang perpustakaan semua lembaga.
Bagaimana cara Anda untuk menarik minat baca para santri?
Mengadakan lomba-lomba setiap acara kunjungan perpustakaan di tiap tahunnya dan kegiatan baru lainnya untuk memikat pembaca. Namun kegiatan ini tentu dalam persetujuan semua lembaga.
Harapan untuk perpustakaan kedepannya?
Harapan saya, perpustakaan menjadi satu semua lembaga untuk mempermudah para petugas perpustakaan ketika rapat dan menambah fasilitas di perpustakaan agar anak-anak di sini tidak kekurangan informasi.
(Baca juga:sabar dan percaya diri, kunci sukses taklukkan olimpiade sains)
Pesan untuk santri Nuris kedepannya?
Semoga terus meningkat minat bacanya, supaya mengenal lebih jauh bagaimana dunia luar dan literasi pembaca dan semangat menjalani aktivitasnya.
Nah inilah wawancara yang kami lakukan dengan ketua Perpustkaan Nuris. Semoga bermanfaat!
Penulis merupakan siswa kelas XI PK 3 MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik