Nasionalisme Santri, Melawan Degradasi

Penulis: Rangga Bayu Aji Permana*

Degradasi moral adalah suatu contoh dari dekadensi/penurunan akhlak atau budi pekerti dari seseorang maupun masyarakat karena adanya pengaruh dari luar masuk seiring berkembangnya zaman. Terlebih, banyaknya remaja indonesia yang terpengaruh oleh budaya-budaya luar negeri, sehingga menurunnya rasa jiwa nasionalisme terhadap negara indonesia.

Tak hanya jiwa nasionalisme yang menurun, akan tetapi jiwa religius yang ada pada diri remaja indonesia juga dapat sangat meprihatinkan. Cepatnya perkembangan teknologi saat ini, mampu merubah diri seseorang yang dulunnya bertipikal rajin dan penuh rasa penasaran menjadi seseorang yang bertipikal malas dan masa bodoh tentang hal yang seharusnya ia perlu tahu.

Mengabdi Kepada Negeri Melalui Peran Santri

Tak dapat dipungkiri, generasi millennial tidak dapat dilepaskan dari teknologi, terutama internet dan hiburan, karena sudah menjadi kebutuhan pokok bagi mereka. Kemajuan IPTEK diharapkan mampu menciptakan generasi yang madani dan berdedikasi tinggi. Namun, dalam kenyataannya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terkadang berdampak buruk merubah dan mengikis nilai-nilai moral serta ajaran-ajaran agama apabila tidak digunakan dengan bijak dan proporsional

Perlu adanya lembaga-lembaga penting dalam mendidik dan menjaga moral para remaja Indonesia ataupun generasi milennial hari ini, demi terwujudnya pendidikan berkarakter yang sesungguhnya. Pendidikan yang dipupuk sejak kecil berperan besar dalam membentuk karakter yang baik sehingga muncul rasa jiwa nasionalisme terhadap negara dan menjadikan diri sebagai seorang hamba yang taat beribadah dan bertakwa kepada Allah SWT.

Untuk mewujudkan itu semua, peran mana yang mana mampu mengahsilkan para pemuda yang berjiwa nasionalisme dan taat pada agama? Apakah pendidikan berkarakter sudah memberikan perannya terhadap agama dan Negara? Lalu bagaimana caranya mengatasi degradasi moral yang semakin merambah pada remaja indonesia saat ini? Untuk

menjawab pertanyaan diatas, dalam esai ini akan di bahas nasionalisme santri pembatas degradasi moral.

Pondok Pesantren Pembentuk Karakter Bangsa.

Pondok pesantren merupakan salah satu wadah untuk membentuk manusia yang memiliki karakter berkualitas. Pendidikan adalah pilar utama pembangunan bangsa. Keberhasilan pendidikan suatu bangsa berkaitan erat dengan kemajuan yang dicapai. Karena itu adalah suatu keniscayaan apabila pemerintah dan masyarakat mempriotaskan pembangunan bidang pendidikan secara menyeluruh, terutama pendidikan yang membentuk karakter nasional bangsa.

Pendidikan yang paling utama adalah sebagai pembentuk karakter yang berjiwa nasionalisme dan menjadi hamba yang beriman dan taat beribadah kepada Allah SWT. Di pondok pesantrenlah yang bisa didapatkan dalam pembentukkan karakter yang diinginkan.

Pencapaian suatu bangsa dalam bidang pendidikan berkarakter tidak bisa di lepas dari peranan para tokoh agama terkemuka masyarakat, tak lain yaitu oleh para ustadz dan kyai pendiri pondok pesantren. Di sinilah pendidikan berkarakter yang di terapkan oleh para ustadz dan kyai di pondok pesantren, demi terwujudnya karakter santri yang berakhlakul karimah dan berjiwa nasionalisme.

(Baca juga: bersama-kita-mengabdi-sebuah-refleksi/)

Pondok Pesantren memiliki tiga hal pokok yang dapat berdampak positif terhadap generasi saat ini. Yang Pertama adalah anak yang sholeh yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Kedua Ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat dan Ketiga amal jariyah. Melalui pondok pesantren akan terbangun generasi yang memiliki moralitas tinggi, dan jiwa nasionalisme yang kuat karena telah tergempleng dengan disiplin yang diterapkan dalam Pondok Pesantren.

Penulis merupakan siswa SMK Nuris Jember

Related Post