Ungkap Nilai Toleransi dan Harmoni dalam Kemajemukan Beragama, Alumni Nuris Sukses Raih Gelar Sarjana

Takjub dengan Toleransi Beragama di Umbulsari, Kini Berkarier sebagai Pendidik

Pesantren Nuris – Merasa takjub usai menuntaskan penelitian skripsi, ia ingin menularkan pengalaman menarik tersebut dalam kariernya sebagai pendidik. Pengalaman menarik ini bukan main, ia merasakan sejuk ketenteraman beragama di daerah Kabupaten Jember, tepatnya Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari yang mungkin banyak orang belum pernah mengetahuinya.

Ialah Firda Maulidia, lulusan MA Unggulan Nuris, jurusan IPA, tahun 2016 silam. Sebelumnya, ia mengaku tak percaya bahwa di Kabupaten Jember ini terdapat sebuah desa yang heterogen dalam beragama, tetapi tetap rukun dan nyaris tak pernah terdapat kabar miring terkait isu SARA sekali pun.

Pengetahuan Firda, sapaan akrabnya selaku mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam di Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq (UIN Khas) Jember, turut memotivasinya untuk menggali informasi mendalam bagaimana fenomena heterogenitas dan kerukunan beragama dapat terjadi di daerah Desa Sukoreno tersebut.

(baca juga: Juara 2 MTQ, Alumni Nuris ini Berjaya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

“Bagi saya menarik banget kondisi beragama di Desa Sukoreno ini. Bayangkan terdapat perbedaan beragama yang mencolok yakni, Islam, Hindu, Katholik, dan keyakinan Sapta Dharma, tetapi mereka bisa hidup berdampingan dengan damai tanpa ada gesekan yang berarti.” Tutur perempuan kelahiran Jember, 06 Juli 1998 tersebut.

Pengalaman melakukan penelitian di lokasi heterogen seperti demikian, turut menginspirasinya membuat judul skripsi berjudul Upaya Pengelolaan Nilai-Nilai Toleransi dan Harmoni dalam Kemajemukan Agama pada Masyarakat Desa Sukoreno Kecamatan Umbulsari pada Tahun 1990—2008. Ia pun sukses mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan para dosen dengan ganjaran IPK 3,61.

“Menariknya lagi, mereka tak sungkan saling berkunjung jika ada perayaan keagamaan di antara mereka. Mereka tampak saling menghargai dan menghormati setiap perayaan agama yang ada di sana tanpa ada sikap sinis apalagi saling hujat. Ini penting kita terapkan di tempat lain agar tercipta persatuan yang harmonis.” Tukasnya.

Sosok cantik berwajah layaknya gadis Arab ini kini berkarier sebagai pendidik di madrasah sekitar rumahnya. Ia ingin menularkan pengalaman toleransi dan harmonisasi kepada anak didiknya agar mampu mengamalkan dan menyukseskan program pemerintah dalam mewujudkan pelajar Pancasila. Ia yakin, kesuksesan sebuah bangsa dimulai dari sikap positif dari generasinya sejak dini.[AF.Red]

Nama                    : Firda Maulidia
Lembaga              : MA Unggulan Nuris, tahun 2016, jurusan IPA
Kuliah                   : UIN Khas Jember, Jurusan Sejarah Peradaban Islam
Karier                    : Guru MI YPP AL-KHATIB   

Related Post