Judul buku : Setangkup Rindu Berjamur
Penulis : Devi Amiliya, dkk.
Penerbit : Sulur Pustaka
Tahun Terbit : Cetakan 1, Maret 2021
Jumlah Halaman : 84 hal
QRBN : 978-623-6791-26-4
Peresensi : Dewi Ernawati, S.Pd.
Sinopsis
Antologi Cerpen “Setangkup Rindu Berjamur” adalah kumpulan cerpen yang ditulis oleh siswa-siswa SMK Nuris Jember. Buku antologi ini memuat sekitar 20 cerpen, dengan mengusung tema yang bervariasi. Sebagian besar merupakan perenungan terhadap hal-hal yang dialami sehari-hari. Ada yang lahir dari kisah nyata, fiksi, imajinasi, dan satu dua hasil adaptasi dari cerita yang sudah ada. Menghadirkan karya-karya cerpen yang digores dengan indah untuk dinikmati oleh para pembaca.
Antologi ini berisi bagaimana bentuk aspirasi dan pengalaman para siswa selama berada di dalam bangku sekolah SMK. Seperti salah satu karya yang ditulis oleh Daniatus Sholihah dengan judul “Aku Nona S”. Dari karya ini, Daniatus dapat membawakan kisah aksi yang melibatkan seorang mahasiswa bernama Nona S dalam sebuah misi. Kisah ini membawakan makna untuk membantu siapapun yang layak untuk mendapatkan bantuan asalkan cara yang kita lakukan benar. Pembaca akan dibawa ke dalam imajinasi penulis yang penuh dengan aksi dengan bumbu-bumbu peran seorang santri didalam misi tersebut.
(Baca juga: Kumpulan Puisi “Ajian Sakti Candrabirawa” Sajak-sajak Tentang Kehidupan)
Selain cerpen di atas, masih ada banyak lagi cerpen yang menarik untuk dibaca. Di karang oleh para santri Nuris dengan penuh penghayatan. Berbagai makna yang tersirat terkandung di dalam setiap sajak-sajak antologi cerpen ini.
Dengan antologi cerpen ini, siswa-siswi SMK Nuris yang sekaligus santri dapat mengajak kita untuk ikut merenung dan menemukan kehidupan yang lebih baik dari beragam isu yang mereka angkat. Hal ini juga menunjukkan kehidupan pesantren tidak lantas membuat mereka terisolasi dari kehidupan dunia diluar sekolah.
Kelebihan:
Tema yang dibawa sangat bervariasi sehingga tidak membuat bosan para pembaca. Bahasa yang digunakan ringan dan mudah untuk dipahami oleh para pembaca. Setiap penulis memiliki cara pembawaan cerita yang unik dan beragam.
Kelemahan:
Penggunaan EYD masih tidak sesuai pada beberapa cerpen. Beberapa cerpen terdapat kesalahan ketik yang membuat ambigu bagi para pembaca.
Peresensi merupakan guru Bahasa Indonesia SMP Nuris Jember