Artikel 4: Rancangan Otomatisasi Budidaya Jamur Tiram Berbaris IOT Sebagai Produk Modernisasi Sumber Daya Alam Pertanian Menuju Indonesia Cemerlang

Penulis : Putri Utami Octavia

Tentunnya kita telah mengetahui bahwa negara Indonesia terkenal sebagai negara agraris. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Jamur menjadi salah satu sumber daya alam pertanian yang banyak diminati oleh berbagai kalangan, salah satunya jenis jamur tiram. Minat yang tinggi terhadap jamur tiram tersebut dapat dilihat dari terus meningkatnya permintaan konsumen di setiap tahunnya. Sebagai salah satu komoditas holtikultura di Indonesia, umumnya budidaya jamur tiram dilakukan dalam ruangan yang disebut dengan kumbung. Jamur tiram memiliki syarat tumbuh dengan suhu 16-22°C dan kelembapan 80-90%. Kondisi iklim yang tidak menentu terkadang menyebabkan suhu dan kelembapan dalam kumbung fluktuatif.

Hal ini yang menjadikan latar belakang Abdi Musyaffa Maulana sebagai generasi bangsa siswa MA Nuris Jember yang melakukan penelitian terkait memodernisasi metode budidaya jamur tiram agar menjadi lebih baik dan lebih edektif yang ia tuangkan dalam penulisan karya ilmiah berjudul “Rancangan Otomatisasi Budidaya Jamur Tiram Berbasis IOT Sebagai Produk Modernisasi Sumber Daya Alam Pertanian Menuju Indonesia Cemerlang”. Penerapan alat mesin pertanian dengan teknologi tepat guna dari mulai pengolahan lahan, pemanenan dan penanganan pasca panen, serta efisiensi penggunaan sumber daya alam sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

“Adapun latar belakang lainnya dalam karya ilmiah ini adalah untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja petani jamur jamur dalam membuka dan menutup kumbung. Selain itu manfaat yang didapat para petani jamur tiram yaitu seperti tidak mengerjakan secara manual dan bisa mengontrol setiap apa yang terjadi melalui handphone” terang Abdi, Sabtu (26/01/2024)

(Baca juga: Artikel 3: Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Bioetanol dalam Upaya Menuju Indonesia Mandiri Energi)

Salah satu produk modernisasi tersebut adalah Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT. IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. (Roihan dan Permana, 2016). Dalam penelitiannya penulis memberikan gagasan berupa sistem kontrol otomatis untuk mengatur iklim mikro dalam kumbung supaya sesuai dengan yang dibutuhkan jamur tiram untuk tumbuh secara optimal dan dapat diakses oleh petani dari smartphone. Melalui pemanfaatan IoT, pada budidaya jamur tiram dapat membantu petani untuk meningkatkan produktivitas jamurnya tanpa mempertaruhkan keselamatan petani dalam bekerja.

Sistem kontrol ini berfungsi mengontrol kondisi di dalam kumbung sesuai dengan rekomendasi atau kondisi untuk pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram yang optimal. Sistem kontrol ini meliputi sensor suhu dan kelembapan. Sensor suhu dan kelembapan untuk mengukur suhu dan kelembapan di dalam kumbung. Apabila suhu terlalu tinggi maka kelembapan akan men-jadi rendah sehingga relay akan menyalakan nozel untuk menyemprot-kan air. Apabila kondisi di dalam kumbung terlalu lembab maka lampu bohlam di dalam kumbung akan menyala secara otomatis.

Penelitian yang dilakukan selama kurang lebih tiga bulan ini membuahkan hasil bahwa sistem kontrol budidaya jamur ini bersifat aplikatif dalam menjaga suhu dan kelembapan dalam kumbung. Penerapannya pun efektif karena petani dapat memantau kondisi kumbungnya secara 24 jam. Pengaplikasiannya dapat meminimalisir kecelakaan kerja saat membuka atau menutup ventilasi pada kumbung. Padahal sebelumnya petani harus memanjat setinggi 3-4 meter untuk membuka atau menutup kumbung. Selain itu, sistem otomatis-asinya bersifat realtime karena petani dapat membuka atau menutup ventilasi pada saat itu juga tanpa pergi ke kumbung. Selain itu, aplikasinya dapat meningkatkan produktivitas jamur karena suhu dan kelembapan dalam kumbung diusahakan tetap sesuai dengan suhu optimal pertumbuhan jamur.

Ia berharap dengan adanya sistem terotomatisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas jamur sehingga dapat mendorong sektor pertanian untuk lebih maju.

*Artikel ini diambil dari salah satu Karya Tulis Ilmiah Remaja (KIR) dari buku Karya Ilmiah Remaja: Rancangan Otomatisasi Budidaya Jamur Tiram Berbaris IOT Sebagai Produk Modernisasi Sumber Daya Alam Pertanian Menuju Indonesia Cemerlang, Karya: Abdi Musyaffa Maulana. Lembaga MA Unggulan Nuris Jember.

Penulis artikel merupakan guru Bahasa Indonesia SMP Nuris Jember

Related Post