Ikuti Program Pertukaran Pelajar di Papua Barat, Alumni Ini Akui Pentingnya Belajar Bahasa Indonesia

Ikuti Program PMM oleh Pemerintah, Kantongi Banyak Pengalaman Berharga

Pesantren Nuris-Ikuti program pemerintah PMM (pertukaran mahasiswa merdeka) di Sorong Papua Barat, alumni SMA Nuris Jember, lulusan tahun 2022 ini berbagi pengalaman menarik selama berada di Papua, ini dia kisah lengkapnya!

Muriati atau akrab dipanggil Muri ini merupakan alumni SMA Nuris Jember lulusan tahun 2022, gadis cantik asli dari tanah serambi mekah ini, kini telah menjadi seorang mahasiswi di Universitas Jember, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Ia mengaku mengambil jurusan ini karena suka menulis. “Alasan saya karena ingin mengembangkan bakat saya dalam bidang kepenulisan, dan ingin menjadi tenaga pengajar di bagian timur Indonesia,” tuturnya.

Muri juga merasa sangat senang dan bersyukur bisa menjadi mahasiswi di jurusan yang ia inginkan.

“Rasanya sangat senang dan bersyukur bisa menempuh pendidikan di Universitas Jember, di jurusan yang saya inginkan. Harapan saya kedepannya, semoga saya dapat survive pada hal-hal yang kurang saya kuasai,” tuturnya.

Saat ini Muri sedang mengikuti program pemerintah PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) yakni salah satu program Kemendikbudristek yang termasuk ke dalam MBKM. Dimana akomodasi program ini ditanggung oleh pemerintah, seperti tiket PP pesawat, dan uang saku.

(Baca juga: Tertarik Dunia Hukum, Alumni Ini Lolos Jalur Prestasi Kuliah Hukum)

“PMM ini sistem nya seperti bertukar kampus, jadi mahasiswa/i yang mendaftar dan lolos akan menempuh matkul di kampus tujuan selama 1 semester atau waktu bersihnya selama 4-5 bulan. Bedanya dengan perkuliahan biasa, PMM ini ada modul nusantaranya yang biasanya dilaksanakan pada akhir pekan. Contohnya seperti mengunjungi situs-situs sejarah, rumah adat, museum, dan sebagainya sesuai wisata kampus yang dipilih. Saya sendiri mendaftar PMM, dan lolos di Universitas Muhammadiyah Sorong, Papua Barat,” ungkapnya.

Muri juga bercerita tentang pengalamannya berada di Papua Barat, menurutnya belajar Bahasa Indonesia sangatlah penting, karena di sana masih banyak anak-anak Papua yang kurang mengerti Bahasa Indonesia.

“Penting banget belajar dan menguasai Bahasa Indonesia, alasannya karena selama 4 bulan ini saya di Papua, banyak banget nemuin anak-anak yang gak ngerti Bahasa Indonesia. Bahkan kosa-kata yang sering dipakai dikeseharian aja mereka gak paham. Saat kontribusi sosial ke sekolah-sekolah di Papua pun banyak dari mereka yang tidak paham Bahasa Indonesia,”

“Problematika Bahasa Indonesia ini juga banyak terjadi di daerah-daerah lain. Seperti di tempat tinggal saya, Aceh. Banyak banget yang tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Lalu di lingkungan kampus saya (Jember) presentase pengguna bahasa Indonesia yang benar pun rendah. Apalagi di sekolah-sekolah di pedalaman Indonesia,” ungkapnya.[Red.Dev]

Nama: Muriati
Alamat: Perumahan Rembangan Hill, Jember
TTL: Ramung Jaya, Aceh 19 April 2004
Lembaga: SMA Nuris Jember, tahun 2022
Kuliah: Universitas Jember Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Dokumentasi Kegiatan Modul Nusantara Kebhinekaan: berkunjung ke rumah salah satu tokoh masyarakat suku Moi di Papua

 

 

Related Post