Bahaya Dendam dan Dengki

Penulis : M. Fuad Abdul Wafi

Sayyidina Hasan bin Ali ‘alaihissalam berkata, Nabi SAW bersabda:

اَلْغِلُّ وَالْحَسَدُ يَأْكٌلاَنِ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Dendam dan dengki akan makan kebaikan-kebaikan, sebagaimana api akan memakan kayu bakar.

Hadits riwayat Ibnu Shashra dalam al-Amali dan Hannad dalam al-Zuhd [1391]. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Khathib al-Baghdadi dalam Muwadhdhih Auham al-Jam’i wa al-Tafriq juz 1 hlm 145 dari jalur Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu.

Dendam yang terpendam dalam hati akan melahirkan hasud dan dengki, yaitu mengharapkan hilangnya kenikmatan dari orang lain yang menjadi sasaran kedengkiannya.

(baca juga: Wanita Haid dan Nifas Tetap Berpuasa Ramadan, Bagaimanakah Hukumnya?)

Tanda-tanda seseorang dengki adalah, jika di depannya ia akan menjilat dan berpura-pura baik, tetapi di belakang akan menggunjingnya. Ia juga akan bertepuk tangan kegirangan apabila orang tersebut terkena musibah.

Dendam dan dengki seperti ini akan menghabiskan pahala kebaikan yang dilakukannya seperti api akan menghabiskan kayu bakar yang dilahapnya.

Seseorang dendam dan dengki kepada orang lain, kadang justru karena kebaikan yang dilakukan oleh orang itu. Hanya saja ia terbawa oleh tokoh idolanya yang berbeda pendapat dengan orang tersebut. Seperti kebencian kebanyakan orang kepada tokoh tertentu yang banyak melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar.

(baca juga: Puasa Ramadan, Penggapai Pahala di Umur yang Hilang)

Dengki akan berbahaya. Kata sahabat Mu’awiyah, “Tidak sifat-sifat keburukan yang lebih adil daripada sifat dengki, akan membunuh pelakunya sebelum membunuh orang yang ia dengki.” (Syaikh al-Ghumari, al-Gharaib wa al-Wihdan hlm 457).

Related Post