Penulis: M. Qorib Hamdani*
Pada Selasa, 22 Oktober 2019 lalu, para santri dari berbagai pesantren di Jember berapresiasi untuk memperingati HSN (Hari Santri Nasional) yang bertempat di lapangan Sukorejo Sumbersari Jember yang berupa upacara. Upacara ini berjalan lancar dan sangatlah meriah, mulai dari melantunkan Lagu Hari Santri, istigosah dan lain-lain.
Tidak hanya sekedar doa yang terpanjat pada Hari Santri, akan tetapi harapan pun juga banyak dihaturkan oleh segenap guru dan siswa yang ikut memeriahkan Hari Santri. Berikut beberapa wawancara yang dilakukan oleh tim jurnalistik, Muhammad Qorib Hamdani kepada warga Nuris.
(Baca juga: Harapan dan Doa Mengalir di Milad yang Ke-38 Pesantren Nuris Jember)
Kutwatil Fitriyah (Kepala Bahasa)
Santri bukan hanya sekedar menggelar ilmu religius akan tetapi santri harus menjadi agent of change bagi Indonesia dan melakukan gerakan yang bisa mengunggah semangat para pemuda harapan bangsa.
Desy Maya Fitriyah (Kepala M-Sains)
Akhlaq santri kedepannya lebih ditekankan lagi menjadi lebih sempurna, tingkatkan prestasinya dibidang akademik maupun non akademik, berkarya lebih unggul lagi, harus bersaing lebih ketat dengan sekolah elit lainnya meskipun hanya berpangkat santri.
Achmad Faizal (Kepala Ekskul)
Semakin semangat dalam belajar dan mampu mengadaptasi keilmuan sesuai dengan kondisi zaman. Santri seharusnya berfikir, bertindak, beramal dengan mengedepankan akhlaq dan berlandaskan keilmuan yang tinggi.
Wahyu Arif Bintoro (BK MA Ungulan Nuris)
Pertahankan ilmu agama dan bertingkah laku sebagaimana pangkat kesantriannya, ilmu tanpa akhlaq kurang sempurna. Setelah santri mendapatkan ilmu dan akhlaq dari Pesantren jangan lupa untuk mengamalkannya kepada masyarakat.
(Baca juga: 38 Tahun Milad Pesantren Nuris Jember Semakin Mantap Jawab Tantangan Modernisasi)
Afif Zainul Hasan (TU MTs Unggulan Nuris)
Kontribusi dengan organisasi politik sangat perlu dilakukan oleh santri, agar jabatan pemerintahan diisi oleh santri. Keseharian santri harus menunjukkan sifat kesantriannya, dan juga santri sebagai penerus perjuangan kyai dan guru.
Muhammad Zahron Afifuddin (Siswa kelas XI PK B MA Unggulan Nuris)
Harapan bagi santri khususnya Indonesia untuk semangat belajar, cintai Indonesia yang telah melahirkan kita dengan alam yang telah membuahkan banyak bahan pangan serta membangun Indonesia lebih maju.
Muhammad Syariful Umam (Siswa kelas XII IPA I SMA Nuris)
Santri seharusnya menguasai Ilmu secara kompherensif, mengembangkan karya ilmiah, membuat sebuah inovasi yang bisa menunjang sehingga Islam tidak tertinggal jauh oleh perubahan zaman.
Rintan Setyo Minarti (Siswa kelas XI IPA II)
Aswaja sangat penting bagi seluruh umat islam, santri yang sudah mendapatkan keilmuan tentang aswaja jangan lupa untuk disebarkan kepada masyarakat, santri juga sebagai penerus bangsa yang mandiri.
Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik