Penulis : Rosan Kelvino Andre*
Salah satu kitab yang dikenal luas di kalangan santri adalah Fathul Bari. Kitab yang berisi fiqih dasar ini menjadi menu wajib bagi santri ula sampai tsaniyah. Pengarang kitab Fathul Bari adalah Ibnu Hajar al-‘Asqalani. Ia adalah seorang ahli hadist dari mazhap Syafi’i. Dalam tulisan ini akan dipaparkan sedikit tentang profil pengarang kitab Fathul Bari, yaitu Ibnu Hajar al-‘Asqalani.
Nama lengkapnya adalah Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar. Beliau lahir pada tahun 773 H/1372 M dan wafat tahun 852 H/1449 M. Karyanya yang terkenal salah satunya ialah kitab Fathul Bari yang merupakan penjelasan dari kitab shahih milik Imam Bukhori.
(Baca juga:ibn al-haitsam bapak optik modern peneliti cahaya)
Ibnu Hajar digambarkan sebagai sosok yang mempunyai tinggi badan sedang, kulit putih, muka berseri-seri, bentuk tubuh indah, jenggotnya lebat, dan pendek kumisnya. Beliau memiliki fisik yang kekar dan kuat. Beliau juga dikenal sangat fasih dalam berbicara, lirih suaranya, cerdas ungkapannya, pandai strategi, dan juga pintar dalam bersyair.
Dalam buku 60 Biografi Ulama Salaf karya Syekh Ahmad Farid, disebutkan bahwa Ibnu Hajar tumbuh dan besar sebagai anak yatim piatu. Ayahnya meninggal ketika ia berumur 4 tahun dan ibunya meninggal dunia ketika ia masih balita. Setelah ditinggal kedua orang tuanya, beliau diasuh oleh kakak tertuanya yaitu Az-Zaki Al-Kharubi.
Ibnu Hajar merupakan orang yang semangat mencari ilmu. Hal itu ditunjukkan dengan perjalanannya mencari ilmu ke berbagai negeri, yaitu Mesir, Makkah, Madinah, Damaskus, Palestina, dan Yaman. Perjalanan ini dilakukan oleh Ibnu Hajar untuk menimba ilmu, dan mengambil ilmu langsung dari ulama-ulama besar, sehingga Ibnu Hajar dikenal memiliki banyak guru yang besar dan masyhur.
(Baca juga: ibnu sina saintis islam yang mendunia)
Walaupun beliau telah banyak berkelana menuntut ilmu di berbagai tempat. Namun, ia belum pernah merasa cukup dengan ilmu yang ia peroleh. Hingga pada akhirnya, ketika ia sudah mendapatkan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan dirasa cukup, Ibnu Hajar kembali ke Mesir dan menetap sampai akhir hayat. Selama menetap di Mesir, beliau tercatat pernah menjadi qadi atau hakim yang menganut mazhab Syafii selama 21 tahun.
Ibnu Hajar mulai menulis pada umur 23 tahun. Karya-karyanya banyak diterima umat islam hingga tersebar luas. Menurut muridnya yaitu Imam As-Sakhawi, karyanya mencapai lebih dari 270 kitab. Karya yang ditulis oleh Ibnu Hajar antara lain yaitu Fathul Bari, Ad-Durar al-Kaminah, Tahdzib at-Tahdzib, Al-Ishab fi Tamyiz ash-Shahabah, Bulughul Maram, Al-Isti’dad Liyaumil Mii’aad, Nukhbatul Fikr.
Pada 852 H, tepatnya saat malam Sabtu 28 Dzulhijjah, Allah SWT mengambil roh dari jasadnya. Para sahabat dan orang yang mengenal beliau merasakan kehilangan yang cukup dalam. Bahkan, mereka menganggap hari itu merupakan musibah besar. Nah, itu dia sekilas tentang profil pengarang kitab Fathul Bari yang terkenal, yaitu Ibnu Hajar al-‘Asqalani. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan meniru teladan beliau. (roz/jai)
sumber gambar: republika.co.id
Penulis merupakan siswa kelas X Axioo SMK Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik