Penulis: Siti Masruroh/MN
Wanita digariskan menjadi lentera rumah tangga sekaligus pendidik generasi mendatang. Wanita harus menjaga kesucian, memliki rasa malu yang tinggi, mulia, dan bertaqwa. Dalam pandangan Islam, wanita diperlakukan berbeda dengan pria. Wanita diperintahkan untuk berhijab. Sebagaimana ditegaskan dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 59, sebagaimana berikut. “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri orang mukmin untuk selalu mengulurkan jilbabnya, ke seluruh tubuh mereka, yang demikian ini supaya mereka lebih mudah dikenal. Karena itu, mereka tidak diganggu, dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(baca juga: Beautiful Inside Out)
Hijab sesungguhnya sebagai pelindung wanita dan menjaga kehormatan wanita ang mengenakannya. Dan ketika seorang wanita sudah memutuskan untuk berhijab, maka hendaknya dia mengenakan hijab yang sesuai dengan syari’at Islam.
Dewasa ini, muncul trend hijab di kalangan remaja. Sebenarnya, ini adalah suatu hal yang positif, namun sayangnya hijab yang mereka gunakan bukanlah hijab yang seharusnya dikenakan wanita muslim. Hijab yang mereka gunakan tidaklahs esuai dengan syari’at Islam. padahal sesungguhnya hijab itu dikenakan untuk menutup dada dan melepaskan wanita dari pandangan “nakal” para pria. Sementara gaya hijab yang sering digunakan saat ini sudah melenceng dari tujuan tersebut, mereka mengenakan hijab justru dengan tujuan untuk mempercantik diri, mendapatkan perhatian, dan sebagainya.
(baca juga: Wanita Shalehah Tercipta Hanya untuk Pria Shaleh)
Setidaknya hijab yang dibenarkan adalah yang bisa menutupi seluruh tubh kecuali bagian yang dikecualikan, bukan untuk berhias, bahannya tidak transparan, dan tidak menampakkan lekuk tubuh. Jika direnungkan. Pada dasarnya berhijab dalam Islam adalah bentuk kecintaan Allah pada kaum hawa. Sebab, hijab itu melindungi kehormatan si pemakai. Kesederhanaan dalam berhijab juga merupakan sebuah ujian untuk seorang muslimah, bisakah ia patuh pada perintah Allah Swt atau tidak.