Santri Nuris Kuliah Di Paris Van East Java: Berani Itu Pilihan!!!
Nama saya Afiq Faradisya Auliya M, saya mahasiswa di salah satu kota Paris Van East Java, Malang. Tepatnya di Universitas Brawijaya Malang, alumni SMA NURIS JEMBER tahun 2016. Saya lahir di ujung pesisir pantai di Kabupaten Banyuwangi yaitu Muncar. Tetapi hal itu tak menyurutkan ambisi saya untuk menuntut ilmu karena ilmu akan sangat penting bagi saya sendiri dan orang lain ke depannya. Di dunia maupun di akhirat kelak. Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Pasangan (Alm) Mawardi dan Nur Asifah. Ayah saya sudah meninggal dan ibu saya sendiri tidak bekerja. Dengan keterbatasan ekonomi yang saya alami saya tetap berkeyakinan dan ingin meneruskan amanat dari Almarhum ayah saya untuk kuliah. Karena saya sendiri ingin membahagiakan ibu dan kedua adik saya, dan hanya saya yang menjadi harapan mereka kedepannya.
(BACA JUGA: Ustadz Kondang Pengusir Jin Itu Alumni Pesantren Nuris Jember)
Saya memutuskan untuk mengikuti jalur SNMPTN. Di jalur SNMPTN saat itu saya mendapatkan kendala karena saya dinyatakan tidak lolos jalur tersebut. Saya sendiri sempat putus asa, saya memiliki sejuta persepsi bahwa saya tidak akan bisa melanjutkan proses studi ini ke jenjang yang lebih tinggi karena berbagai macam kendala seperti kendala ekonomi yang dialami oleh keluarga saya. Tapi saya kembali berfikir bahwa saya adalah satu satunya yang diharapkan oleh ibu dan kedua adik-adik saya. Ibu saya juga berkata bahwa saya harus melanjutkan studi ini bagaimanapun caranya.
Akhirnya dengan tekad yang kuat saya memutuskan untuk mengikuti jalur SBMPTN. Kebanyakan seseorang beranggapan bahwa jalur SBMPTN ini adalah jalur masuk perguruan tinggi yang begitu rumit, karena dalam jalur ini kita harus mengerjakan soal-soal yang tarafnya lebih sulit dari UN. Dan juga kita harus benar-benar mempertimbangkan mana jawaban yang benar. Jika tidak point kita akan minus. Tetapi tidak bagi saya jika kita sendiri mau berusaha dan bekerja keras untuk belajar di jauh-jauh hari sebelum seleksi dilaksanakan. Kita pasti bisa.
Jauh-jauh hari saya sudah mempersiapkan secara matang, jika saya tidak lolos jalur SNMPTN saya akan mengikuti jalur SBMPTN. Sebelum hari H pelaksanaan seleksi saya menghentikan proses belajar saya dan lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah, karena saya beranggapan bahwa sekeras apapun kita berusaha jika kita tidak mengiringinya dengan do’a rasanya mustahil apapun yang kita harapkan bisa tercapai. Setelah lama saya menunggu sekitar 1 bulan, puji syukur tuhan mengabulkan do’a saya, akhirnya saya lolos dan bisa kuliah di Universitas bergengsi ini yaitu Universitas Brawijaya Malang.
Perjalanan saya untuk dapat menginjakkan kaki di Universitas Brawijaya ini bukanlah hal yang mudah tapi butuh keberanian dan kesabaran yang sangat intens untuk dapat meraihnya. Selama berada di pondok mungkin saya bukanlah seseorang yang dianggap baik, banyak permasalahan permasalahan yang mungkin membuat hidup saya menjadi pesimis dan kacau. Tapi saya selalu berdo’a kepada Allah SWT, agar cobaan ini segera terselesaikan. Saya selalu bersabar dan saya tidak pernah merasa tersinggung jika saya harus di hukum karena saya melakukan kesalahan, dan saya sendiri selalu berbenah diri dari apa yang saya dapatkan. Ikhlas bukanlah hal yang mudah untuk di lakukan. Tetapi yakinlah bahwa ikhlas akan membimbing kita ke depannya untuk menjadi yang lebih baik.
Tentukan visi dan misi anda sekarang juga agar kedepannya kita siap menghadapi kehidupan yang sangat keras ini dengan berbagai tantangan dan resiko, jadilah seorang pemberani yang tak pernah gentar menghadapi ombak kehidupan karna keberanian adalah kunci awal dari kesuksesan. Ingat manusia, tanpa tujuan dan motivasi dalam hidup akan kehilangan roh kehidupannya. Ia akan merasa dunia ini seperti bola kempes yang tidak ada artinya lagi.
Saya selalu berkeyakinan dan berusaha menilai setiap arti dalam kehidupan. Bahwa kita tidak perlu takut dan kita harus memiliki keberanian yang riil(nyata), karena kesuksesan tidak akan datang dengan sendirinya, tidak akan jatuh dari langit. Ingat yang terpenting dalam sebuah kehidupan bukanlah suatu kemenangan, tapi bertanding secara maksimal.
Memiliki rasa takut itu wajar. Setiap orang pasti pernah mengalaminya. Namun menjadi berani adalah pilihan. Keberanian bukanlah talenta, tetapi keputusan yang di ambil bukan tanpa rasa takut. Kita membutuhkan keberanian kuntuk menjalani hidup ini. Tanpa keberanian, pencapaian kehidupan kita akan mustahil. Tanpa keberanian kita akan mudah putus asa ketika dihadapkan dengan tantangan dan rintangan.
(Baca Juga: Resep Rahasia Meraih Beasiswa Kuliah LPDP)
*Alumni SMA NURIS 2015/2016