oleh : Hj. Titi Widoretno Warisman (Neno Warisman)
“Kamis, 18 September lalu, PP. Nurul Islam menerima kunjungan salah seorang artis senior yang kini aktif di dunia sosial dan pendidikan, Neno Warisman. Di depan seluruh santri PP.Nurul Islam, beliau memeberikan pesan dan motivasi hidup yang sangat berharga. Berikut petikannya:”
Baca Juga : (Kentut Dianggap Hina Tapi Berguna)
Anak-anakku, di mata kalian, Bunda melihat masa depan negeri kalian yang kebuh baik. Bunda berharap semiga kalian mendapatkan cipratan keberkahan dari ilmu yang kalian dapatkan di pesantren ini.
Bunda selalu berkata kepada anak-anak Bunda, “Anak-anakku kalian bukan milikku, akupun bukan milikmu kita semua bukan milik kita, Allah lah yang memiliki kita, namun ada yang harus diwariskan di dalam kehidupan ini. Maka aku wariskan kepadamu, tolong berikan ku cucu-cucu, yang kelak mereka mampu membaca Al-Qur’an dari mulut ayah dan ibunya sendiri, jangan biarkan mereka belajar Al-Qur’an dari orang lain. Maka belajarlah dan cintailah Al-Qur’an dan cintailah orang-orang yang mencintai Al-Qur’an.”
Bunda ingin kalian mengetahui bahwa aku tidak tahu kelak akan menjadi apa, tetapi yang pasti adalah suatu hari kalian akan menghadapi 3 pilihan hidup. Pertama, kelahiran, kalian tidak akan pernah mengetahiu kecuali dari ceriat ibu dan bapak, bagaimana kalian dilahirkan. Kedua, tahap pernikahan, dan menurunkan keturunan-keturunan dan ketiga, yang akan kita hadapi yaitu kematian. Di dalam tiga titik perjalanan hidup ini sajalah kita akan bergerak sampai akhirnya nanti kita pulang ke Allah SWT. Bagi kalian anak-anak muda, di tangan kalian dunia ini bisa dirubah, bagi kami orang tua, hanya menyiapkan kematian. Karena itulah manfaatkan masa muda kalian, karena masa muda tidak akan pernah kembali. Itulah yang paling berharga dalam hidup, maka the dreaming sweet through to our hand (Mimpi-mimpi itu akan jatuh di sela-sela jari kita).
Anak-anakku. Di seluruh sejarah di permukaan bumi, selalu ada anak-anak muda yang brillian yang dituntut oleh Allah untuk mengemban risalah kebajikan. Kalau kalian rajin menyimak sejarah islam, kalian akan melihat bahwa diantara orang pertama menjadi pengikut Baginda Rasulullah adalah seorang pemuda yang bernama Ali bin Abi Thalib. Usianya saat itu masih sangat muda, tapi keimanannya sudah ada dan tumbuh di hatinya.
Apakah kalian bisa mendeteksi, mengapa hal itu bisa terjadi? Lihat semua pergerakan yang membuat dunia berubah, tidak dihuni oleh orang tua, semua yang melakukan perubahan ini adalah anak-anak muda, mereka yang menyiapkan diri mereka mulai dari Tsanawiyah, Aliyah dan menjemput masa kepemimpinan mereka adalah anak-anak yang pernah mendengar tentang hal ini, maka berkobar dalam dirinya satu keputusan besar, “Aku akan mengikuti jalan orang-orang yang mulia, yang ada sebelum aku.”
Maka kalian jangan salah dalam melihat hidup, jika kalian hanya melihat seperti sebuah lampu mobil yang dinyalakan, lalu menyala hanya 5 meter saja, begitulah hidup akan memberikan jalan kepadamu. Engkau hanya bercita-cita menjadi seorang pencari nafkah saja, pelajaran Al-Qur’an hanya sekedar untuk mengisi perut saja, alangkah rendahnya, kalau hanya seperti itu, binatang juga bisa. Binatang itu berkeliaran ke mana-mana hanya untuk mencari isi perutnya saja, tapi manusia debekali oleh Allah SWT sesuatu yang tidak diberikan kepada makhluk lain, yaitu akal dan nurani, itulah yang paling berharga.
Coba kalian ambil atau potong 1 kg daging dari daging di tubuh kalian dan lihat di laboratorium, kalian akan terpesona. Akan terlihat satu karunia dari Allah, dari 1 kg daging yang kalian miliki Allah karuniakan 1 triliun sel yang ada di tubuhmu menjadi milikmu. Sel-sel ini ajaib sekali, apa ajaibnya? Anakku, pergi ke laboratorium, lihat dan teliti, jika sel itu dibelah-belah sampai menjadi pecahan kecil maka kau akan masuk ke dalam sebuah dunia Maha Besar Allah, kau akan menemukan di dalam sel ada inti sel, inti sel adalah otak sel, yang disebut DNA. DNA itulah yang dikatakan dalam Al-Qur’an. Tapi bukan itu yang hendak bunda sampaikan. Tapi temuan akhir para ilmuwan, agar kalian semua paham bahwa di dalam DNA terdiri dari protein, yang dapat membuat kalian bergerak. Atas izin Allah, protein itu yang menjadi sumber yang terbaik sehingga kita dapat melakukan fungsi-fungsi kemampuan mengatur otak kanan dan otak kiri. Semua terjadi seolah-olah memang sudah begitu. Tapi bagi mereka yang mau berpikir, maka mereka akan merasakan bahwa semua ini sudah di atur oleh Allah.
Anak-anakku, milikilah mimpi besar, lalu torehkan mimpi kalian itu, jika kalian ingin menghajikan ibu dan ayah kalian misalnya, tulis mimpi kalian itu, pandang setiap hari, kalian yakinkan, maka apa saja yang kalian pikirkan akan menjadi kenyataan. Banyak sekali orang yang menemukan wujud mimpi besarnya hanya karena dia meyakini mimpi itu. Jangan bermimpi tanggung-tanggung, bermimpilah yang hebat dan besar, sebagaimana para pendahulu kita memiliki mimpi yang hebat.
Jangan kalah sama Michael Jackson. Dia pernah bermimpi mengadakan konser di Rusia. Dia mengarang cerita bagaimana dia naik pesawat mengelilingi semua wilayah di sana, bagaiman 30.000 ribu tentara Rusia ikut bersama dia berjalan dan dia menjadi pemimpinnya. Dia mengarang semua dalam otaknya dan dia wujudkan. Jadilah videonya yang terakhir sebelum dia meninggal, cita-citanya untuk konser besar-besaran di Rusia terwujud. Jadi, berpikirlah yang besar untuk menjadi orang besar. Jangan pernah mau menjadi orang kecil yang kalah. Jangan penah berpikir tanggung-tanggung. Keluarkan energi terbaik kalian sebagai seorang pemuda, maka kalian akan menjemput kemenangan. Itu janji Allah. Siapa saja yangang menginginkan kemenangan maka Allah akan memberinya kemampuan untuk menang.
Anak-anakku, bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan kemudian berbuat baiklah dengan tanpa henti dan tanpa kenal lelah. Jangan pernah tinggalakan Allah. Karena musibah terbesar kita adalah ketika kita meninggalkan Allah, walaupun hanya sebentar saja, separuh malam atau hanya beberapa menit saja. *
“Hj. Titi Widoretno Warisman (Neno Warisman), lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, 21 Juni 1964. Karir: pada tahun 1978, terpilih sebagai juara baca puisi se-Jakarta. Kuliah di Fakultas Sastra Prancis Universitas Indonesia dan menjadi penyanyi serta bintang film era 1980-an sampai sekarang, aktif di dunia sosial dan pendidikan. Ahmad Widiono Doni Wiratmoko adalah suami sekaligus ayah dari: Zaka, Maghfira, dan Ramadhani.