Resensi Novel Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990

Judul Buku : Dilan (Dia adalah Dilanku Tahun 1990)

Penulis : Pidi BaiqTebal Buku : 346 halaman

Penerbit : Mizan

Tahun Terbit : 2014

Dilan: Dia adalah Dilanku yakni sebuah novel karangan Pidi Baiq yang mengaku sebagai imigran dari surga. Novel bergendre Teenlite  ini adalah sebuah karangan sastra populer yang mengisahkan kehidupan yang umum dialami oleh para remaja.

Didalamnya, Dilan mengisahkan tentang bagaimana kehidupan remaja pada tahun 90-an di daerah Bandung.Pembaca juga dapat merasakan bagaimana keadaan yang sangat sejuk pada masanya dengan pohon-pohon yang rindang.

Anggota geng motor ini memang terkenal nakal, tapi dia tahu batas wajarnya, karena ia ini serampangan, cara Dilan untuk ngedeketin Milea tidak seperti cara yang dipakai remaja lain pada umumnya.

Saat duduk bersama berdua dengan Milea di angkot sepulang sekolah, Dilan menyebut nama Milea dengan berbisik:

“Milea,” aku diam. Tidak kutanggapi.

“Kamu cantik,” katanya sesaat kemudian, dengan suara yang pelan tanpa memandang ku.

Heh? Serius, aku kaget. Hampir-hampir tak percaya dia akan bicara begitu. aku bingung harus gimana dan berusaha memastikan kawan-kawanku di angkot, tidak mendengar apa yang di katakan. Aku seperti merasa malu.

“Makasih,” akhirnya kujawab juga sambil tetap baca buku, dengan intonasi yang datar, tanpa memandang dirinya.

Dengan suara yang pelan bagai berbisik, kudengar dia bicara lagi:

“Tapi, aku belum mencintaimu,” katanya. Aku diam.

“Nggak tahu kalau nanti sore,” katanya lagi kemudian. Iah! Suaranya pelan, tapi rasanya seperti petir.

Dilan memang kenakalan yang aneh, tapi dia juga pandai menyusun kata yang dijadikannya menjadi sebuh puisi dan Dilan juga senang menggambar.

PUISI DILAN

MILEA 1

Boleh kah aku punya pendapat?
Ini tentang dia yang ada di BumiKetika Tuhan menciptakan dirinya
Ku kira Dia ada maksud mau Pamer

MILEA 2

Katakan sekarang
Kalau kue kau anggap apa dirimu?
Roti cokelat? Roti keju?
Martabak? Kroket? Bakwan?
Ayolah
Aku ingin memesannya
Untuk malam ini
Aku mau kamu

Dilan, Bandung 1990

Kelebihan: Novelnya renyah, bahasanya dapat dicerna dengan baik. Alurnya sangat mudah dipahami sehingga pembaca masuk dalam imajinasi.

Kekurangan: Dialog sang terlalu singkat dan tidak konsisten dalam penataan tulisan.(Nur Asiyah).

Related Post