Laksanakan PLS Berbasis Wiyata Mandala, Siswa Nuris Belajar Praktis dan Aplikatif

Pesantren Nuris- Masih seputar Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) Nuris yang notabene terkenal dengan segudang kegiatannya. Kamis, 13 Juli 2017 seluruh siswa baru Nuris mengikuti salah satu kegiatan PLS yaitu jalan-jalan santai.  Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa baru kecuali siswa baru dari SMA Nuris karena mereka mengikuti placement tes.  Rute jalan-jalan santai tidak jauh dari Nuris, sekitar 3 km.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah supaya siswa baru memiliki semangat pagi yang luar biasa, sehingga terbiasa semangat sejak pagi. PLS yang dilaksanakan oleh yayasan Nurul Islam Jember adalah berbasis wiyata mandala yang bertujuan untuk mengenalkan siswa baru bahwa sekolah adalah lingkungan belajar yang praktis dan aplikatif.

Selain itu kegiatan ini dilaksanakan untuk menyosialisasikan siswa baru Nuris kepada lingkungan sekitar Nuris bahwa siswa Nuris adalah siswa yang taat, disiplin, dan memiliki sikap sopan santun yang luar biasa. Turut membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini diantaranya seluruh kesiswaan dan guru BK masing-masing lembaga, OSIS, dan PMR Wira Nuris uang sangat berjasa.

Kegiatan ini sengaja dilaksanakan di hari keempat PLS karena diagendakan kegiatan yang diikuti oleh siswa baru bertahap, mulai dari penyesuaian, pengenalan masing-masing lembaga, materi dari luarn, dan dilanjutkan dengan fisik. Antusias siswa terlihat begitu luar biasa apalagi ditambah dengan adanya 45 doorprize untuk siswa putra dan 45 doorprize untuk siswa putri. Mereka terlihat berharap untuk mendapatkan doorprize itu.

Kupon undian doorprize diberikan di pos 1 dan dikumpulkan di pos 3, karena sengaja dibuat beberapa pos untuk memudahkan pemantauan siswa baru. Doorprize tersebut berupa alat tulis karena sangat dibutuhkan oleh siswa. Hadiah utama disabet oleh siswa baru dari MTs Unggulan Nuris.

(Baca juga: PMR Wira Nuris, Jadi Punggung Kesehatan Pesantren)

Jumlah siswa baru Nuris di tahun ini tidak tanggung, sekitar 1000 jadi masing-masing lembaga memiliki sekitar 200 siswa baru, namun bergantung kebijakan lembaga masing-masing. Hal yang paling mengejutkan adalah Nuris berani menutup pendaftaran siswa baru jauh sebelum sekolah lain menutup pendaftaran. (Red/Yuv)

Related Post