Rumuskan Standar Pembelajaran Mapel Keagamaan, Nuris Kombinasi Kurikulum Al Azhar Mesir dengan Pendidikan Nasional
Pesantren Nuris – Upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan administrasi terus diupayakan oleh Yayasan Nurul Islam Jember, terutama pembelajaran mata pelajaran keagamaan. Demi upaya tersebut, Wahyutini Ekowati, kepala BPF (Bidang Pendidikan Formal) Yayasan Nurul Islam Jember menginisiasi MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Keagamaan pada hari Jumat, 05 Januari 2018.
Seperti yang telah diketahui, pemberlakuan Kurikulum 2013 dan pembaharuannya kini tidak selalu diiringi dengan kesiapan administrasi dan materi yang standar. Hanya beberapa mata pelajaran umum seperti Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Ekonomi atau IPS yang dapat diketahui silabus dan sumber bukunya secara mudah.
(baca juga: Model Literasi Kebhinekaan, Langkah Proaktif Berantas Hoaks bagi Pelajar)
Mata pelajaraan keagamaan meliputi, Bahasa Arab, Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Fikih, dan Alquran dan Hadits biasanya perumusannya kurang komplet dan terkesan tidak standar. Apalagi dengan kondisi lembaga formal yang berbasis pesantren, tentu ini menjadi perhatian besar bagi Yayasan Nurul Islam Jember.
Kelembagaan formal di Pesantren Nuris Jember sudah terakreditasi A semua, mulai dari MI, SMP, MTs, SMA, SMK, hingga MA Unggulan Nuris. Berkenaan dengan hal tersebut, tenaga pendidik mata pelajaran keagamaan di Nuris memiliki perhatian khusus terhadapat perangkat dan praktikya. Khususnya tenaga pendidik yang berada di lembaga MTs dan MA Unggulan Nuris.
MGMP Keagamaan Nuris turut bantu merumuskan perangkat pembelajaran yang tepat dan terstandar secara nasional. Mereka membuat jadwal pertemuan khusus sepekan sekali. MGMP ini diketuai oleh Agus Supriadi, selaku Guru Mata Pelajaran Fikih MTs Unggulan Nuris.
(baca juga: Tingkatkan Akhlak dan Prestasi, SMP Nuris Jember Workshop Guru dan Karyawan)
Anggota lainnya yang hadir dalam MGMP ini yakni, Nur Hamidah, Zaini Abdillah, Siti Syaikhuna, Afifah, Nuril Imamatul W., Ansori, Badrus Sholeh, Akmaluddin, Dani Firdaus, Ahmad Fiicky Rozaqi, Afif Zainul Hasan, dan Nurul Hidayatullah. Mereka adalah guru mapel fikih, tafsir, Alquran dan Hadits, Akidah Akhlak, Bahasa Arab, dan mapel muatan lokal Aswaja perwakilan MTs Unggulan Nuris.
Sedangkan dari MA Unggulan Nuris yang hadir yakni, Khoiru Mahmud, Saiful Ayat, Ahmad Fathoni, Wardatul Badriyah, Susi, Azizah, dan Ahmad Taufik.
“Kami merasa perlu merumuskan secara riil mengenai perangkat dan pola pembelajaran yang tepat soal mapel keagamaan di Nuris. Apalagi Nuris juga menyinkronisasi kurikulum Al Azhar Mesir dan kurikulum nasional sesuai dengan Permendikbud No. 23 tahun 2016.” Ungkap Agus.
(baca juga: Workshop Pembelajaran MA Unggulan Nuris Jember: Guru Harus Menjadi Teladan)
“Harapannya, dengan rembuk musyawarah sesama pengajar keagamaan di Nuris sehingga menciptakan metode pembelajaran yang baik dan tentu dengan administrasi yang lengkap. Nuris semuanya terakreditasi A dengan guru-guru yang berkualitas. Ini juga sebagai sumbangsih kami untuk Indonesia juga.”
“Jika semua telah tersusun dengan baik, tentu pembelajaran akan tersampaikan dengan baik. Anak didik kita mampu menyerap pembelajaran moral dengan sempurna dan menciptakan generasi yang unggul dan berprestasi.” Tegas Agus Supriyadi.[AF.Red]