Pesantren Nuris- Pesawat merupakan salah satu alat transportasi udara yang biasanya digunakan untuk melintasi antar pulau maupun antar negara. Adanya pesawat benar-benar memudahkan transportasi. Contohnya saja, dulu mungkin ibadah haji menjadi hal yang menakutkan bagi sebagian orang karena harus menaiki kapal laut yang membutuhkan waktu bebulan-bulan. Sedangkan sekarang, perjalanan haji hanya ditempuh dalam belasan jam menggunakan pesawat. Mungkin hal itu pula yang menyebabkan meningkatnya jamaah haji setiap tahunnya di Indonesia.
Namun, tahukah Anda ternyata pesawat yang memiliki segudang manfaat tersebut ternyata mengalami distorsi dalam sejarah. Hampir seluruh orang di seluruh dunia ketika ditanya siapa penemu pesawat? Mereka akan menjawab Wright (bersaudara), padahal apabila sejarah tidak mengalami distorsi dan kita mau meneliti lebih dalam, maka sebuah kebenaran akan terungkap bahwa Wright (bersaudara) sengaja atau tidak mendapatkan ide untuk membuat pesawat dari percobaan. Konsep manusia terbang yang pernah dilakukan oleh Ibnu Firnas dari atas Jabal Al- A’rus di Spanyol.
(baca juga: Keunikan Tahun Kabisat)
Lalu siapakah Ibnu Firnas dan alasan apa yang mendasari munculnya konsep manusia terbangnya? Ibnu Firnas adalah seorang fisikawan serta seorang astronom. Beliau dilahirkan di Ronda, Spanyol pada tahun 810 M dan wafat pada usia 78 tahun pada tahun 888 M. Sebelum itu percobaan yang sama pernah dilakukan oleh seseorang bernama Armen Firman tetapi percobaannya masih kurang sempurna sehingga hal itu membuat Ibnu Firnas terinspirasi. Setelah itu Ibnu Firnas langsung membuat konsep manusia terbang yang dia lakukan sendiri dari atas gunung Al A’rus di salah satu pantai di Spanyol. Percobaan yang dilakukan Ibnu Firnas ini hanya bisa terbang di udara selama 10 menit.
(baca juga: Distorsi Sejarah Penemuan Benua Amerika)
Terlepas dari semua itu, Ibnu Firnas juga merupakan seorang astronom dan fisikawan yang memiliki beberapa penemuan di antaranya peraga alat cincin pergerakan planet, tabel astronomi, gelas berwarna serta jam air yang lebih dikenal dengan sebutan Al-Maqata.Karena jasa-jasa Ibnu Firnas dan Armen Firman yang begitu besar maka nama-nama beliau diabadikan di antaranya nama Armen Firman menjadi nama salah satu kawah bulan, nama Ibnu Firnas menjadi gambar dalam perangko yang diproduksi Libya dan juga nama bandara di daerah Utara Baghdad. (Red/Amar)
Penulis artikel di atas adalah Muammar al-Khadafi, penulis merupakan siswa kelas X PK A MA Unggulan Nuris yang juga aktif sebagai anggota ekstrakurikuler Jurnalistik website Pesantrennuris.net