Kamera dalam Sejarah Islam dan Kemanfaatannya

Kamera adalah suatu alat yang biasa digunakan untuk mengabadikan suatu objek gambar. Bagi sebagian orang kamera hanya berfungsi sebagai alat foto tetapi sebenarnya kamera lebih mempunyai fungsi sebagi alat untuk mengabadikan suatu peristiwa / kenangan yang bisa diingat hingga suatu saat nanti.

Sampai saat ini kamera mempunyai model yang beragam mulai dari yang khusus untuk malam sampai yang khusus untuk dingin sehingga perusahan – perusahaan terkenal saling bersaing untuk menciptakan kamera yang memenuhi kebutuhan, tak jarang di toko-toko elektronik banyak dijajakan kamera dengan berbagai merek seprti Canon, Olmphuys, Nikon dan yang lainya.

Selain itu, di era modern ini kamera bisa menjadi salah satu alat yang bisa menghasilkan uang. Contohnya saja jasa fotografer yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan di antaranya pernikahan, tasyakuran, preweding, dan lain-lain. Tak hanya itu, jasa fotografer juga sering dijumpai di beberapa tempat wisata contohnya Bangsring-Banyuwangi, dimana wisatawan dapat menikmati jasa fotografer ketika melakukan snorkeling dan diving, serta berfoto bersama indahnya terumbu karang.

(baca juga: Distorsi Sejarah Penemuan Benua Amerika)

Mengingat fungsi kamera tersebut, kita juga harus memahami bagaimana sejarah kamera. Ditemukannya kameran bermula dari sebuah percobaan atau eksperimen yang dilakukan oleh Ibnu Haitam di sebuah ruangan gelap dengan titik lubang masuk cahaya, kemudian menyimpan bayangan yang terbayang masuk oleh cahaya tersebut ke dalam yang didalamnya sudah disediakan media untuk menyimpang bayangan.

Ibnu Haitam merupakan seorang ilmuwan muslim yang dilahirkan di Basrah, Irak pada tahun 965 M. Beliau juga menguasai berbagai macam disiplin ilmu sehingga mendapat julukan “Poly match” artinya orang yang menguasai berbagai ilmu. Namun, namanya sebagai penemu kamera kurang fenomenal karena teknologi saat ini dikuasai oleh orang barat.

(baca juga: Bukti Distorsi dalam Sejarah Pesawat)

Jadi, sebelum ditemukannya prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera, seorang tokoh muslim bernama Ibnu Haitam yang juga seorang sarjana dan saintis telah mencetuskan prinsip pembuatan kamera lebih dulu pada akhir abad ke-10. Dunia mengenal Ibnu Haitam sebagai perintis bidang optik dibuktikan dengan bukunya bertajuk al-Manazir (buku optik).

Penulis Muammar Al-Khadafi. Penulis merupakan siswa MA Unggulan Nuris kelas X PK A yang juga aktif di ekstrakurikuler Jurnalistik Website Pesantrennuris.net.

Related Post