Thifan Po Khan, Kungfu Muslim Berusia 1000 Tahun

*Penulis: Ahmad Rahmatullah

Thifan Po Khan yang secara harfiah bermakna kepala tangan bangsawan Thufan adalah seni bela diri yang dikembangkan oleh suku-suku muslim di dataran Thifan yang terletak di Turkistan Timur (kini masuk wiayah China). Singkat Thifan Po Khan merupakan salah satu aliran wushu/kungfu yang dibentuk oleh muslim Thifan yang dikhususkan untuk kalangan bangsawan.

Ada banyak versi tentang asal usulnya. Versi pertama, Thifan Po Khan merupakan perpaduan dari berbagai macam bela diri umat muslim di dataran Seljuk China. Pada saat Islam menyebar ke berbagai tempat atau wilayah, kaum muslimin banyak mempelajari bela diri sejenak. Pada waktu itu seorang bangsawan dari suku Tayli yang bernama Je’nam menghimpun berbagai macam ilmu beladiri yang tersebar dari farab saldsyuk sampai dataran China. Bersamaan dengan pendekar muslim lainnya yang memiliki berbagai keahlian bela diri seperti  gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, silat Kittan, Tayli. Lalu mereka membentuk sebuah aliran baru yang bernama Shurul Khan dan kemudian dibagi menjadi beberapa aliran seperti   Naimanka, Kraiddsyu, Suyi, Syirugrul, Namsuit, Bahroiy, Tae Fatan, Orluq dan Payuq. Beberapa aliran tersebut yang menjadi cikal bakal lahirnya Thifan Po Khan.

Versi kedua, Thifan adalah nama dari salah satu daerah jajahan China yang terletak di negeri Turkustan Timur daerah yang kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang yang berarti Negeri Baru. Namun, jika dilihat pada peta dunia yang akan ditemukan adalah nama Turfan yaitu daerah otonomi di wilayah China Utara. Wilayah Turkistan Barat dijajah oelh Rusia dan akhirnya menjadi bagian dari Uni Soviet. Sebelum Islam sampai di tempat tersebut, daerah tersebut memiliki beberapa suku asli seperti Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman dan Kati. Suku-suku tersebut memiliki ilmu bela diri purba berbentuk gumulan, sepak tinju, kagrul (permainan senjata) dan dipadukan dengan kampa (pengaturan napas).

(baca juga : Distorsi Sejarah Penemuan Benua Amerika)

Thifan Po Khan (Kepulan tangan bangsawan) dan Syufu Taesyu Khan (jurus/gerakan Islam) yang berasal dari bela diri Shurul Khan (siasat bangsawan). Shurul Khan sendiri sudah punah, sedangkan Thifan dan Syufu bertahan sejak dinasti Ming. Thifan dan Syufu memiliki beberapa kitab panduan yaitu kitab Zhi Dam, Thifan, dan Syufu, ketiganya ditulis oleh Ahmad Syiharani), kitab Daht Wa Naht dan kitab pengobatan Ibnu Ruman (2 jilid). Kitab-kitab tersebut telah diterjemahkan oleh hulubalang Sultan Iskandar Muda yaitu Hang Nandang Abu Bakar dari bahasa Urwun ke dalam bahasa Melayu. Ibnu Ruman sendiri adalah ahli pengobatan Muslim dari masa kekaisaran Dinasti Ming.

Thifan masuk ke Indonesia sekitar abad ke -16 yang dibawa oleh para pelatih Thifan asal Turki ang awalnya para pelatih itu didatangkan Sultan Malik Muzhaffat Syah dari kesultanan Aceh. Tujuannya adalah untuk melatih para bangsawan di Sumatra. Hal tersebut mungkin karena kesultanan Aceh merupakan persemakmuran dari kekhalifahanTurki Utsmaniyah. Bahkan bela diri ini semat menjadi bela diri resmi kerajaan di Aceh.

(baca juga: Distorsi Sejarah Penemuan Benua Amerika)

Pada abad ke-18 Tuanku Rao dan kawan-kawannya menyebarkan bela diri ini mulai dari daerah Tapanuli Selatan sampai daerah Riau dan masuk ke daerah Betawi. Thifan mulai masuk ke pulau Jawa dari para pedagang asal Tartar, dimana mereka juga memperkenalkan Thifan pada masyarakat setempat sambil berjualan ikan. Sedangkan di luar Jawa, Thifan disebarkan oleh pendekar yang berpetualang bahkan sampa ke Malaysia dan Thailand Selatan.

 

Penulis merupakan siswa MA Unggulan Nuris kelas X PK A. Dia juga aktif sebagai angota ekstrakurikuler Jurnalistik website Pesantrennuris.net.

Related Post