La Taghdab (Jangan Marah)

*Penulis: Riska Bariqotus

Marah merupakan salah satu sifat yang paling dimiliki oleh seseorang. Marah tersebut terkadang ada ketika seseorang memberitahukan kebutuhannya pada orang lain, ia tidak mau mendengar atau sebab lainnya. Marah juga bisa membuat kita dinilai negatif dan tidak disukai oleh orang lain.

Faktor yang paling menyebabkan seseorang jatuh pada kemarahan adalah ketika seseorang menyebut marah sebagai sebuah keberanian, sikap jantan, harga diri, dan tekad yang besar. Biasanya kekuatan amarah bertempat di qolbu. Marah adalah gejolak darah di qolbu yang ingin menuntut balas. Saat bergejolak, kekuatan marah tersebut berupaya menangkal berbagai hal yang menyakitkan sebelum terjadi serta berupaya menuntut balas kemarahan tersebut saat sudah terjadi.

(baca juga: Ayo Tadarus Alquran, Pahala Berlipat Ganda)

Marah terbagi menjadi tiga macam. Pertama, marah pada lisan. Marah pada lisan biasanya terlihat dengan keluarnya kata cacian dan ucapan kotor. Kedua, marah pada anggota badan. Marah pada anggota badan biasanya terlihat dalam bentuk pukulan, serangan, penghancuran, pembunuhan, dan lain-lain. Ketiga, marah pada qolbu. Marah pada qolbu biasanya terlihat dalam bentuk sifat dengki, iri, senang dengan musibah orang lain, dan berbagai sifat buruknya lagi.

Salah satu obat yang dapat menghilangkan marah yaitu hendaknya duduk jika sebelumnya ia duduk. Apabila masih tetap marah, maka hendaknya ia berwudhu dengan air dingin atau mandi. Sebab, api hanya bisa dipadamkan dengan air. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad yang artinya jika salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu. Sebab marah bersumber dari api. Rasulullah SAW bersabda bahwa keutamaan menahan amarah yaitu “Barang siapa yang bisa menahan amarah yang sebenarnya bisa ia luapkan, maka Allah akan memenuhi qolbunya.

(baca juga: Fadhilah Sholat Tarawih di Bulan Suci Ramadhan)

Pada hari kiamat dengan perasaan ridho dan barang siapa yang menahan amarah padahal ia mampu melampiaskan, maka Allah akan memanggil dia di hadapan seluruh makhluk di hari kiamat lalu disuruh memilih bidadari manapun yang ia suka. Maka dari itu, sebagai umat Islam sebaiknya kita menghindari marah, karena marah adalah kunci dari segala keburukan.

Penulis merupakan siswa MA Unggulan Nuris kelas X PK A yang juga aktif sebagai anggota ekstrakurikuler jurnalistik website Pesantrennuris.net

Related Post