Penulis: Maktubatul Hasanah/MN
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Cara membedakan akhlak, moral, dan etika yaitu dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam moral dan susila menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat), dan dalam akhlak menggunakan ukuran Quran dan Hadis untuk menentukan baik buruknya.
(baca juga: Salihah dengan Taat)
Perubahan zaman yang semakin modern menjadikan globalisasi yang menyisakan dampak-dampak negative bagi perkembangan etika moral masyarakat terutama kalangan anak-anak hingga usia dewasa bahkan remaja. Telah kita ketahui pengaruh arus informasi yang deras tanpa batas dan mudah diakses baik melalui internet, handphone, dan sosial media lainnya, telah menjadikan anak-anak kira tumbuh dengan tidak sesuai fitrahnya. Dengan dukungan dari elektronik yang semakin canggih, hal ini yang menjadikan tantangan dimana seseorang harus memilih mandaat dan mudharat, adanya kemajuan dari elektronik bukanlah merupakan suatu alasan utama bagi mereka untuk menyia-nyiakan hidupnya akan tetapi bagaimana caranya mereka mempertahankan posisinya untuk tetap baik di depan pandangan banyak audien.
Hidup bukanlah hal yang sulit tak perlu resah untuk menjadi orang baik, hanya sedikir keringat yang perlu dikeluarkan untuk memaksa diri dan bangkit dari mindset yang tidak baik. Kita memiliki banyak audien yang siap menjadi juri dalam kehidupan, yang siap menjadi korektor diri kita, yang siap menjadi suri tauladan untuk dijadikan pedoman kita. Sikap atau perilaku seseorang menjadi hal utama yang menentukan baik tidaknya seseorang dalam menyikapi lingkungan yang semakin menantang. Kebanyakan orang menganggap akhlaq adalah hal sepele yang tidak perlu diperhatikan, kata akhlaq memang sering kita dengar, namun sangat sulit diketahuo keberadaannya itu karena mindset kita tidak pernah menghiraukannya.
(baca juga: Aneka Macam Tangisan)
Menjadi orang baik adalah impian banyak orang, namun realita berkata lain hanyalah keinginan yang menggebu-gebu tapi tak semua orang ingin mewujudkannya. Ketika seseorang yang melakukan kesalahan ia tak mau disalahkan, selalu merasa benar dengan apa yang dilakukan, inilah yang menjadi perilaku kurang baik sehingga orang yang menilai secara nyata akan menganggap mereka orang yang tidak berakhlak, akan meremehkan mereka akibat dalil mereka yang sellau menganggap dirinya benar. Akhlak adalah sebuah sifat yang tertanam dalam jiwa (Al-Shifah A-Nafsiyyah) seseorang baik secara fitrah atau usaha yang melahirkan kehendak kebiasaan, baik yang terpuji maupun tercela.
Sebagai umat musli dianjurkan untuk mempelajari ilmu akhlak serta menerapkan ilmu tersebut, karena keberhasilan dari mempelajari ilmu akhlaq adalah mengetahui bahwa mereka mengamalkan dengan demikian akan menjadisebuah kebiasaan baik berkat ilmu akhlaq yang telah diamalkan. Pada dasarnya aklaq tertanam dalam jiwa kemudian masuk ke dalam akal atau fikiran dan diamalkan dengan tindakan yang diniatkan dalam hati serta diharapkan untuk menjadi kebiasaan yang mengarahkan pada perjalanan hidup yang lebih itulah alur dari pengetahuan hingga menjadi sepatah kata akhlak dengan penuh banyak makna di dalamnya. Dari uraian di atas semoga menjadi manfaat dan menyadarkan kita bahqa akhlak yang baik akan menghasilkan buah yang nikmat, akan menjadi penerang di kala gelap gulita, menjadikan iman lebih tangguh berkat akhlak yang menjadi bungkusnya.