Penulis: Deta RB/MN
Zaman modern, zaman teknologi. Bukan manusia modern namanya jika tidak mengertiteknologi. Teknologi berkembang pesat, namun pengetahuan kita tentang teknologi sangat terbatas, masih dalam lingkup ilmu komputer dan gadget padahal di negeri lain keberaadaan teknologi-teknologi mutakhir yang sudah menjamah di semua sektor. Beberapa tahun ini telah populer teknologi robotik, yaitu sains dan teknologi robot, termasuk reka bentuk, pengeluaran, dan penggunan. Robotik memerlukan pengetahuan tentang elektronika, mesin mekani, dan perangkat lunak komputer.
Teknologi robotik sudah meluas hampi di semua sektor menerapkan teknologi ini. Bidang ekonomi, kesehatan, pertahanan, termasuk pertanian. Di sektor ppertanian, yang menjadi tren teknologi masa kini di bidang tersebut termasuk robot pertanian. Meskipun saat ini teknologi tersebut penggunaannya dalam industri pertanian belum terlalu besar namun para engineer dunia berusahaterus berusaha menciptakan robotpertanian menjadi robot sempurna, terus menciptakan teknologi robotika.
(baca juga:Etika Islam)
Pertanian mengingat banyaknya peran yang bisa dilakukan oleh teknologi robotika pertanian tersebut. Para peneliti mengatakan teknologi akan mengubah indutri pertanian karena akan lebih mengandalkan tenaga robot. Beberapa universitas di Australia sedang mengembangkan “Agbots” atau “Aggribots” robot yang dirancang khusus untuk melakukan pekerjaan di industri pertanian. Sejak tiga tahun yang lalu UQT ingin mewujudkan mesin robot penumpas gulma yang dapat menyemprot gulma dengan ketepatan tingkat tinggi tanpa merusak atau membuat padat lahan pertanian.
Robot pemetik stroberi yang mulai dikembangkan untuk dapat diterapkan di setiap perkebunan di daaerah Jepang. Robot ini dapat memetik buah stroberi yang benar-benar matang dengan standar buah yang baik. Lalu bagaimana dengan perkembangan teknologi robotika pertanian di Indonesia? Indonesiamerupakan negara agraris dimana sektor pertanian mendominasi daratan Indonesia sehinggatidak heran jika pencaharian masyarakat adalah bertani. Sumber daya manusia Indonesia jauh dari baik namun tida ada yang tidak mungkin jika bangsa kita ingin mewujudkan cita-cita menjadi negara pemilik teknologi canggih.
(baca juga: Kehebatan Wanita Mar’atus Sholihah)
Peran kita seorang santri bagi bangsa tidak terlihat akan tetapi sudah ada alumni pesantren yang telah menciptakan teknologi robotika bahkan menjadi juara 1 dalam kontes robotika di Amerika. Santri tidak memiliki batasan untuk mengembangkan diri, tidak hanya berkecimpung dalam bidang keagamaan namun ikut berpartisipasi mengembangkan pengetahuan dan informasi yang diperoleh sehingga mampu memajukan bangsa kita dan menaikkan pamor Islam di kancah dunia. Sebagai seorang muslim kita harus jerdas, kreatif, dan inovatif. Karena kita adalah santri maka berusahalah untuk bermetamorfosa menjadi muslim yang cemerlang.