Penulis: Nikmatun Awwaliyah
Penyakit AIDS sering kita dengar, bahkan menjadi penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat seantero dunia. Tidak main-main. Penyakit yang satu ini dapat menyebabkan kematian secara perlahan namun pasti terhadap penderitanya. Apakah sebenarnya penyakit AIDS itu?
AIDS merupakan sekuumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat virus HIV atau virus lain yang mirip dengannya. Virus ini umumnya disebut Human Imunodeficiency Virus (HIV).
AIDS diperkirakan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada tahun 2006, UNAIDS dan WHO memerkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali ditemukan pada 5 Juni 1981 silam. Dengan demikian, penyakit ini merupakan wabah paling mematikan sepanjang sejarah peradaban manusia.
Pada tahun 2014, the Join United Nation Program on HIV/UNAIDS memberikan rapor merah kepada Indonesia terkait penanggulangan HIV/AIDS. Pasien baru meningkat 47 persen sejak 2005. Sementara kematian dengan HIV/AIDS di Indonesia masih tinggi karena hanya 8 persen orang yang mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV).
(baca juga: Motivasi Tinggi, Asah Potensi, Masa Depan Cerah Menanti)
Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang memiliki penderita HIV/AIDS terbanyak, yaitu 640.000 orang setelah Cina dan India. Hingga Juni 2017, P2PL Kementerian Kesehatan RI mencatat jumlah pengidap HIV/AIDS banyak berkumpul di provinsi besar di Indonesia. Jumlah pengidap terbanyak adalah DKI Jakarta, kemudian disusul oleh Jawa Timur sebanyak 35.168 orang. Di Jember, Jawa Timur, saat ini jumlah penderita HIV/AIDS terdeteksi 3000 lebih. Data tersebut disampaikan oleh Haryati selaku Sekretaris KPA Jember.
Penyakit HIV/AIDS pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya hubungan intim yang tidak aman, begantian menggunakan jarum suntik (biasanya dilakukan saat mengonsumsi narkoba), penularan dari Ibu yang terinfeksi kepada bayinya, penggunaan alat bantu seks secara bergantian, dan enggunakan jarum suntik yang sudah terkontaminasi.
Untuk itu, sangat diperlukan upaya-upaya dalam menanggulangi tingginya penularan HIV/AIDS. Berikut adalah 4 upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk menanggulangi penyakit HIV/AIDS. Menyediakan dan meningkatkan sistem penanggulangan HIV/AIDS, menata institusi teknis pemerintah dan membuat peraturan, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan menggalakkan pendidikan tentang bahaya Penyakit Menular Seksual termasuk HIV/AIDS.
(baca juga:Mau Gak Ribet Saat Pulangan? Ini Dia Tips Pulangan ala Santri Nuris)
Salah satu upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesadaran moral masyarakat agar terhindar dari penyakit yang satu ini. Pondok Pesantren dapat berperan sebagai sarana penanggulangan penularan virus HIV/AIDS sejak dini, yaitu dengan meminimalkan pergaulan bebas di kalangan remaja, memperluas pemahaman terhadap keagamaan, dan penanaman kebiasaan baik di dalam pesantren. Dengan demikian, Pondok Pesantren sangat berpotensi untuk mencetak generasi yang berkualitas dan terhindar dari wabah penyakit yang diperingati setiap 1 Desember ini. Semoga bermanfaat.
Penulis siswa MA Unggulan Nuris kelas X IPA B