PMI: Volunteer For Humaniter

Penulis: Gibran Ramadhan*

Peperangan menimbulkan banyaknya korban manusia. Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, banyaknya korban yang berjatuhan memunculkan usulan untuk mendirikan Perhimpunan Palang Merah Imdonesia (PMI). Dr. Rcl Senduk dan Dr. Bahder Djohan, mereka berdualah yang mengusulkan diciptakan PMI kepada pemerintahan Belanda, hal itu disambut dengan baik oleh Belanda.

Disaat Konferensi NERKAI (Nedherlands  Rode Kruis Afdeling Indie) yang berlangsung tahun 1940 usul mereka dibahas. Namun sayang usulan mereka ditolak karena Belanda berpikir bahwa rakyat Indonesia belum mampu mengatur organisasi Palang Merah sendiri. Dan juga karena masih ada Palang Merah Belanda (NERKAI) yang akan mengatasi para korban peperangan.

(Baca juga: Masehi Dalam Bingkai Sejarah)

Meskipun ditolak, mereka tetap optimis menciptakan PMI dan mereka terus mengadakan sosialisai dan konsilidasi ke berbagai pihak. Akhirnya, pada tanggal 3 September 1945 presiden Soekarno memerintahkan menteri kesehatan Dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk perhimpunan Nasional Palang Merah.

Atas perintah presiden, pada tanggal 5 september 1945 dibentuklah susunan kepanitiaan yang beranggota lima orang yaitu

Ketua: Dr. Ir Mochtar
Penulis: Dr. Bahder
Anggota: Dr. Joehana, Dr. Marzuki, Dr. Sitana

Mereka mempunyai tugas menyusun rencana pembentukan Palang Merah Nasional yaitu PMI.

Maka pada tanggal 17 September 1945 satu bulan setelah Indonesia lahirlah PMI dengan ketua umum Drs. Moch Hatta yang sekaligus menjabat sebagai wakil presiden yang pertama.

(Baca juga: Mengenang Sejarah Tahun Baru Islam)

Pada tanggal 17 September 2019, Palang Merah Indonesia (PMI) merayakan hari ulang tahun untuk yang ke-73, kami dari Palang Merah Remaja (PMR) Ponpes Nuris mengucapkan selamat merayakan hari ulang tahun yang ke-73 semoga untuk ke depannya PMI semakin maju.

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post