Penulis: Handini Fatihatun Nabila*
Serba canggih dan modern, itulah kata yang cocok untuk menggambarkan kondisi dunia saat ini. Segala yang jauh terasa dekat, segala yang sulit terasa mudah, hingga dunia yang luas pun bisa dengan mudah terdapat dalam genggaman dengan adanya gadget segala sesuatu bisa dengan mudah diakses dan didapatkan.
Kini lebih dari 4 miliar penduduk bumi telah terkoneksi dengan jaringan internet. M. Iqbal Harimi wartawan PCNU Online berpendapat di Indonesia saja sudah lebih dari 180 juta orang yang setiap harinya mengakses internet. Namun sangat disayangkan, dari sekian banyak web blog yang ada dalam internet hanya segelintir blog yang memuat tentang agama Islam terutama golongan Ahlussunah Wal Jamaah sendiri. Jika tidak dimulai dari kalangan santri, lalu siapa?
(Baca juga: Belajar Menulis Bersama Arief Hidayatullah)
Anggota Jurnalistik dan Penulisan Kreatif pesantren Nuris mengadakan diklat jurnalistik tingkat dasar. Materi ini di isi oleh M. Iqbal Harimi seorang wartawan NU Online. Pembahasan memuat segala sesuatu tentang berita diawali dari pengertian berita yaitu peristiwa atau kejadian menarik yang baru saja terjadi (aktual). Tidak seperti sastra, berita disajikan secara singkat padat, jelas, yang terpenting menarik dan terkini. Memiliki pokok susunan yaitu 5W + 1H atau interogative word.
Dalam menulis kita memiliki kode etik sebagai penulis. Mulai dari penulis dituntut untuk jujur, menghindari opini, menyajikan berita yang akurat, tidak plagiat karena sebagai penulis kita harus menghargai hak cipta, dan tidak boleh meminta atau menerima imbalan atas usaha kita ketika membuat berita. Dilanjut dengan struktur berita yang berbentuk segitiga terbalik, semakin ke bawah struktur berita semakin umum pula pembahasannya. Dari judul, teras berita, isi, hingga leg (informasi tambahan).
Selanjutnya, tentang news value (nilai berita). Kita harus mengerti seberapa pentingkah berita ini bagi masyarakan ? berita yang kita buat harus berdampak besar secara positif bagi masyarakat yang membaca, harus dekat dengan masyarakat secara geografis dan psikologis, sedang untuk berita yang banyak diminati biasanya bersifat unik, human interest (menyentuh perasaan), konflik, hingga berita yang bersifat menegangkan.
(Baca juga: Mahfud Ikhwan Belajar Menulis Dengan Belajar Mencintai-Kambing)
Sedang tata cara penulisan berita yang baik dan benar adalah pertama judul minimal mengandung SPOK sebanyak 3 – 5 kata. Teras berita mengandung What / Who, When, dan Where. Why dan How di letakkan pada bagian news body (isi) sebagai penjelas kronologis peristiwa. Dan yang terakhir adalah Leg (informasi tambahan). Untuk mengevaluasi diklat tersebut pemateri meminta kepada masing – masing peserta untuk menulis berita untuk di koreksi langsung oleh pemateri.
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik