Penulis: Muhammad Qorib Hamdani*
Menguap adalah sesuatu yang tak bisa kita hindari baik muda ataupun tua. Namun semua orang banyak yang tidak tahu tentang alasan mengapa kita menguap? Diri kita sebagai orang yang masih minim ilmu, mungkin otak kita memaparkan pemahaman bahwa menguap merupakan tanda seseorang mengantuk atau kurang tidur.
(Baca juga: Manfaat Belajar Sejarah)
Menurut beberapa ahli menguap bisa menjadi tanda bahwa kita mengantuk, kelelahan atau kekurangan tidur. Seorang ahli saraf dari Universitas Maryland Amerika Serikat meneliti tentang menguap, hal itu telah diteliti selama 30 tahun, dan mengungkapkan bahwa seseorang yang menguap karena kelelahan. Menurutnya, menguap adalah hal yang otomatis saat jam tidur sudah mulai mendekat ataupun setelah kita bangun tidur.
Apakah ada pengetahuan lebih lanjut tentang menguap? Bisakah kita menghindari hal tersebut jika menguap adalah sarang penyakit? Inilah beberapa manfaat atau efek samping kita menguap. Yuk selengkapnya di bawah!
Menguap untuk mendinginkan otak
Saat menguap, kita tak sadar bahwasannya kita telah melakukan peregangan rahang yang sangat kuat sehinggga bisa meningkatkan aliran darah pada leher, wajah dan kepala. Ketika kita menguap, udara dingin akan masuk ke dalam rongga sinus dan sekitar arteri karotis kembali menuju otak. Peneliti juga mengungkapkan seseorang akan lebih banyak menguap saat hawa dingin dari pada hawa panas.
(Baca juga: Lembar Putih Yang Memiliki Banyak Manfaat)
Menguap bersifat menular dan sebagai tanda empati
Seorang peneliti melakukan penelitian kepada anak-anak normal dan penderita autisme. Mereka diberi sebuah video orang menguap. Hasilnya adalah anak-anak normal selalu menguap, namun anak penderita autisme tidak menguap sama sekali, hal itu wajar karena anak penderita autisme memiliki gangguan pada interkasi sosial, termasuk kemampun berempati. Ini menunjukkan tentang teori yang mengatakan bahwa menguap bersifat menular sebagai rasa empati adalah benar.
Seorang dokter di Universitas Geneva, Swiss juga mengatakan hal yang sama, dia melihat efek menular dari menguap sebagai petunjuk utama. Makin banyak orang yang mudah tertular dengan menguap, maka makin baik pula kemampuan untuk berempati. Dia juga mengatakan tentang aktivitas menguap diakibatkan karena rasa bosan. Hal itu menjadi asumsi bahwa orang yang menguap saat berkomunikasi menunjukkan perbincangan tersebut tidak nyaman karena perihal bosan.
Menguap tandanya memiliki penyakit
Menguap yang dilakukan secara berlebihan mejadi tanda bahwa ia mempunyai penyakit seperti, tumor otak, stroke, epilepsi, multiple sclerosis, gagal hati, atau sinkop vasovagal (mudah pingsan). Untuk memastikan hal tersebut, seharusnya terlebih dahulu kita konsultasi ke dokter tentang alasan mengapa kita sering menguap, apakah sudah mendapatkan tidur yang cukup atau tidak. Itulah sekilas tulisan yang menunjukkan beberapa manfaat dan efek samping menguap.
Penulis merupakan siswa kelas XI PK 1 yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik