Penulis: Handini Fatihatun Nabila*
Indonesia merupakan salah satu Negara yang telah terkenal dengan kekayaan budaya dan peninggalan sejarah yang mengagumkan. Peninggalan sejarah yang mengagumkan tersebut, telah banyak dikembangkan melalui wisata budaya prasejarah. Hal tersbut dilakukan untuk tetap memperkokoh ketahanan budaya bangsa.
Peninggalan sejarah banyak tersebar luas di Indonesia. Salah satunya pada kawasan Jawa Timur, yakni pada daerah Jember. Bukti arkeologis berupa artefak yang ditemukan di Kabupaten Jember menjadi bukti bahwa daerah ini pernah menjadi lintasan sejarah, ataupun pilihan tempat hunian bagi manusia pada masa lalu. Tidak diherankan kembali jika pada daerah Jember ditemukan artefak cagar budaya.
(Baca juga: Limbah Daun Waru Bisa Jadi Energi Alternatif Benarkah?)
Artefak cagar budaya tersebut harus tetap ditegakkan dengan peran pelajar terutama. Siswa SMA Nuris Jember yakni Nuriya Hana Aulia menjawab teka-teki yang di peroleh di Dusun Duplang Desa Kamal Kecamatan Arjasa. Sebuah situs yang dikenal dengan situs Duplang tersebut perlu dilestarikan dengan menjadikannya wisata budaya sebagai wujud kearifan lokal demi generasi yang akan datang.
Hal tersebut jug bertujuan untuk mencapai pelestarian wisata budaya yang berkualitas dan memiliki kepedulian terhadap peninggalan para leluhurnya
Pada ketinggian 270-300 meter di atas permukaan laut, situs Duplang dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebgaai sumber yang dapat memberikan penghidupan, keseimbangan dan kestabilan serta menjadi penghubung individu dengan dunia atas. Hal tersebut, dikarenakan pada kubur batu yang diikuti oleh penempatan menhir sebagai batu pemujaan dan monolit silinder (batu kenong) sebagai tempat persembahan. Tak jarang cerita-cerita gaib didalam situs tersebut masih berlangsung sampai dengan sekarang.
(Baca juga: Efktifkah Kombinasi Antara Limbah Daun Waru Dengan Limbah Daun Nanas Untuk Dijadikan Bioetanol)
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan wisata budaya dapat dijadikan sebagai jasa usaha pariwisata yang terdapat di Indonesia. Selain itu, Pengembangan wisata budaya prasejarah di situs Duplang Desa Kamal Kecamatan Arjasa, juga merupakan salah satu bentuk dari pelestarian budaya dan pemanfaatan bagi pengembangan kepariwisataan, yang memiliki nilai-nilai pelestarian aset budaya, serta diharapkan dapat menjadikan pemahaman masyarakat lebih optimal melelui pelestarian wisata budaya prasejarah.
Tak hanya itu, diharapkan juga kesadaran masyarakat akan pentingnya karya-karya budaya bangsa dalam bentuk pengelolaan wisata budaya yang baik serta lebih dapat menghormati ataupun mengenang leluhurnya.
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik