Darah Melarah

Penulis: Yosni Ayu fz*

74 tahun silam
Tanah kelahiran berbodong-bondong menggerutu bumi tercinta
Bambu runcing tersohor tak henti melengkung
Bom atom membentang Indonesia
Hancur berkeping darah mengalir
Amat deras hingga menenggelamkan jemari-jemari kecil

(Baca juga: rindu purnama)

Taukah wahai para pendobrak mata hati
Engkau bertempur dengan aliran keringat
Kau mempertaruhkan nyawa hingga titik penghabisan

Rakyat pribumi beranikah tubuhmu?
Tegarkah jantung?
Tuk menerjang para penjajah tak berdosa

(Baca juga: Garis rindu)

Akhir dari langkah bambu runcing
Begitu menggelegar
MERDEKA! atau MATI!
Aku siap tegap tuk melawan hingga
Bola mata terpejam dan tubuh tak berkutik

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik dan penulisan kreatif sastra

Related Post