Penulis: Muhammad Qorib Hamdani*
“Gadget berkuasa dengan permainannya yang sungguh menggerus manusia. Terutama ritel yang dimainkan secara biadab, tak memikirkan pada siapa dia menyerang. Usaha dalam ekonomi selalu saja dipertahankan, demi kehidupan anak dan keluarga. Andai dia tahu betapa menggenaskannya kehidupan ritel yang diambil kuasa dan perekeonomiannya.”
(Baca juga: Manfaat Jeruk Nipis Bagi Kesehatan Tubuh)
Saat ini perekonomian di Indonesia menurun, banyak ritel yang menutup gerainya, sebab tidak adanya pembeli. Hal itu disebabkan oleh teknologi (gadget) yang memobilisasi manusia untuk menjalani jual belinya di online.
Dengan adanya gadget yang membantu manusia dalam aktivitasnya terutama dalam jual beli, banyak dari ritel yang menutup tokonya, seperti kejadian di pasar Glodok (Liputan 6. Com). Hal ini tak lain disebabkan oleh manusia yang menggantungkan aktivitas dalam jual beli online.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal berpendapat tentang ritel yang menutup tokonya, yaitu golongan kiri yang berpendapatan bawah yang memang daya belinya lemah.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menilai, bahwa penutupan ritel di sejumlah gerai adalah upaya untuk melakukan sebuah efisiensi. Banyak ritel yang memutuskan untuk menutup gerainya, kemudian melakukan ekspansi dengan cara yang berbeda-beda seperti memanfaatkan platform online yang seiring dengan perkembangan niaga daring (e-commerce).
(Baca juga: Filosofi lampu dalam kehidupan)
Tumtum juga mengatakan tentang upaya ritel melakukan ekspansi, tidak menutup kemungkinan jika ritel yang lain juga melakukan upaya yang sama. Hal ini juga bisa berimbas pada daya beli masyarakat yang terus menurun dan dari kegiatan belanja konvesional ke digital yang semakin instensif.
Tumtum menuturkan, ritel sudah memenuhi regulasi pemerintah, seperti halnya pajak dan menjaga pasar agar tidak diambil oleh ritel modern. Dari itulah Tumtum berharap pemerintah dapat membantu ritel dengan mempertahankan daya beli masyarakat di pasar sepanjang tahun. Seperti membuka lapangan kerja semaksimal mungkin, agar ritel memiliki pendapatan yang cukup bagi dirinya dan keluarganya.
Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik