Penulis: Tegar Ramadani*
Plastik merupakan bahan yang terbentuk dari produk polimeriasi sintetik atau semisintetik yang mempunyai sifat unik dan luar biasa. Sampah plastik yang tidak dapat di uraikan menyebabkan dampak yang merugikan bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup yang lain.
Berdasarkan data The World Bank tahun 2018, 87 kota pesisir Indonesia memberikan kontribusi sampah yang diperkirakan mencapai 1,27 juta ton. Menurut Menteri Lingkungan Hidup ( Siti Nurbaya ) menyebutkan bahwa jenis sampah organik di Indonesia mencapai 15% dan di perkirakan jumlah produksi sampah di Indonesia akan meningkat atau naik dari produksi tahunan rata – rata 65 ton. Diperkirakan pada tahun 2019 sampah di Indonesia akan mencapai 66 – 67 ton. Butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun agar sampah plastik bisa terurai.
(Baca juga: OMEGON Penanganan Alam Oleh Alam)
Dalam hal tersebut pemerintah telah banyak mengupayakan akan adanya kampanye untuk menekan angka penggunakan sampah plastik, bahakan dunia juga terus menggerakkan sebuah program yang bernama SDGS untuk menemukan solusi tersebut. Sayanganya hal tersebut masih kurang diperhatikan oleh masyarakat.
Kurangnya kesadaran dari masyarakatlah yang menyebabkan permasalahan sampah terus berlanjut. Kemudian timbul generasi-generasi pemuda yang terus berkomitmen untuk membangkitkan masyarakat dalam menangani sampah dengan ide-ide kreatifnya. Tak terkecuali siswa dari Organisasi KIR SMA Nuris Jember yang beranggotakan 1) Shahrotul Rohmaniah, 2) Juliyana dan 3) Raudatul Jannah dengan menemukan ide pembuatan sebuah alternatif pengurang sampah yaitu Bioplastik yang berbahan dasar dari Kitosan dari cangkang kerang hijau dan sisik Ikan.
Dalam pemanfaatannya bioplastik ini akan diperkenalkan ke dalam masyarakat luas untuk mengurangi adanya penggunaan plastik sintesis yang ada di pasaran. Pemilihan bahan dari kitosan merupakan sebuah alternatif pembuatan plastik karena kitosan merupakan senyawa polimer yang dapat diguanakan dalam pembuatan plastik yang ramah lingkungan.
(Baca juga: Ganyong Suweg dan Daun Waru Bisa dijadikan Bioplastik)
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh data yang menyebutkan bahwa plastik ramah lingkungan ini dapat terdegradasi dengan sempurna tanpa dibutuhkannya waktu bertahun-tahun untuk rata dengan tanah. Selain itu plastik yang mereka buat ternyata memiliki daya elastisitas dan tarikan yang tidak kalah dengan plastik sintesis yang ada di pasaran.
Hal ini menimbulkan sebuah pemikiran dari siswa-siswi ini untuk terus berkarya dan membuat sebuah ide-ide unik nan kreatif dalam pengembangan dan pembuatan solusi lain dalam menangani permasalahan-permasalahan bumi lainnya.
Penulis merupakan siswa kelas XI IPA SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler karya tulis ilmiah remaja