Penulis: Alifathul Rachma*
Semasa kecilnya, Rasulullah adalah pengembala kambing. Rasulullah semasa kecilnya pernah mengembala kambing milik keluarganya dan juga milik penduduki mekah. Dengan rasa gembira Rasulullah menyebutkan saat-saat beliau mengembala pada waktu itu. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah pernah bersabda
“Tidak ada Nabi kecuali pernah menjadi penggembala kambing”. Mereka para sahabat pernah bertanya pada Rasulullah, “Apakah engkau juga pernah menjadi penggembala wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Iya, saya telah meggembala dengan imbalan beberapa qirath (mata uang dinar) dari penduduk mekah.(HR.Bukhari.no.2262).
Rasulullah mulai menggembala kambing dari beliau berumur kurang lebih empat tahun, saat beliau masih dalam susuan Halimah. Beliau ikut menggembala kambing milik ibu susuannya itu bersama anak Halimah. Setiap habis pulang dari dusun Banu Sa’ad di kota mekah, Rasulullah mulai menggembala kambing kembali.
Adapun kambing yang beliau gembalakan bukan milik sendiri, bukan kambing peninggalan ayahnya, bukan juga kambing milik ibu dan kakeknya, melainkan kambing yang digembalanya adalah kambing milik penduduk mekah.
(baca juga: Tonggak Pendidikan dan Literasi di Zaman Rasulullah SAW)
Meskipun waktu itu ada dalam asuhan kakeknya, sementara kakeknya adalah seorang ketua dan juga yang memegang kekuasaan di mekah. Rasulullah tidak merasa malu untuk bekerja menggembala kambing milik penduduk mekah dengan menerima upah yang tidak banyak.
Dalam riwayat lain, beliau pernah bersabda, “Nabi Musa diutus dan beliau seorang penggembala kambing, Nabi Daud diutus dan beliau seorang penggembala kambing, dan aku diutus menggembala kambing ahliku (keluargaku) di kampung Jiyad.”
Dari pengalaman Baginda Nabi menunjukan bahwa tidak boleh di antara Umat Islam yang memiliki rasa iri kepada sesama manusia yang barangkali dipandang hina atas kebiasan atau mata pencahariannya tidak bergengsi jika dibandingkan dengan profesi kantoran selama pekerjaan itu HALAL.
Sekilas pengalaman dari baginda rasulullah yang bangga akan pengalaman beliau saat mengembala kambing bersama pamannya. Semoga kita bisa mengambil hikmah atas kisah ini, dan terus melakukan yang terbaik dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.[]
*Penulis adalah siswa SMA Nuris Jember kelas XI MIPA 3, aktif di kegiatan jurnalistik