Terlambat

Penulis: Ira Safiratul U.*

Tangan menggenggam kuat
Keringat beradu tangis
Tergiring dalam gelap
Terjerumus jurang kelabu

            Sebuah harap sirna
            Kala nista terngiang
            Semburat senyum tak Nampak
            Kala noda menyapa

Mengarungi hamparan panas
Saat matahari murka
Jiwa ini memberontak
Namun tak dapat bergerak

(baca juga: Akara Akalpa)

            Larut dalam bualan noda
            Bibir kelu tak berucap
            Mendengar sebuah teriakan
            Rintihan memohon ampun
            Namun terlambat

Cemas tak hentinya berdatangan
Menyelimuti hati rapuh
Kaki melangkah ragu
Maju mundur
Ketika sebuah penentuan
Tak searah keinginan
Hanya penyesalan
Menemani jiwa nista

Jember, Maret
*Penulis merupakan alumnus SMA Nuris Jember yang kini sedang bekerja sebagai ASN di Kemenkeu

Related Post