Pesantren Nuris – Pengurus SPM (Santri Pengabdian Masyarakat) PP. Darullughoh Wadda’wah (Dalwa) mengunjungi kediaman Pengasuh PP. Nuris Jember pada Sabtu (21/1). Di antara pengurus SPM yang berkunjung adalah Ustad Sholehuddin, Ustad Syahri, Ustad Fauzi Hamzah, dll. Gus Robith Qoshidi, Lc, pengasuh PP. Nurul Islam Jember mengatakan, “Semua yang hadir adalah guru saya yang telah lama istiqomah mengajar di PP Dalawa Raci Bangil. Istimewanya, dua di antara beliau; Ustad Sholehuddin dan Ustad Syahri sekarang menempuh program doktoral jurusan bahasa arab,” ungkapnya.
Baca Juga : (Alumni Nuris Sosialisasikan IPB, Satu Kunci Keberhasilan yaitu Keyakinan)
Ustad Sholehuddin mengaku kunjungan ini merupakan agenda rutin untuk memantau perkembangan santri Dalwa yang bertugas di Nuris: Ustad Imad dan Ustad Yasa. “SPM Dalwa tahun ini berjumlah 116 santri. Mereka dikirim ke berbagai penjuru Indonesia. Aceh, Bali, Kalimantan, Madura, Jawa dan lainnya,” tambahnya.
SPM Dalwa adalah program wajib bagi para santri yang mengikuti madrasah salaf di sana. Untuk lulus madrasah diniyah di Dalwa membutuhkan 12 tahun. 6 tahun masa Ibtida’, 3 tahun masa Tsanawiyah dan 3 tahun masa Aliyah. SPM adalah program wajib paska kelas 2 Aliyah untuk menjadi guru tugas selama 1 tahun, sebagai syarat naik ke kelas 3. “Meskipun lulusan SMP atau SMA, kalau ilmunya belum mumpuni ya harus dari Ibtidaiyah,” ujar Ustad Syahri.
Dalam kunjungan kali ini para asatidz Dalwa berbagi tips pengembangan Bahasa Arab di pesantren. Kunci utama keberhasilan pengembangan bahasa Arab di Dalwa karena ditangani secara serius oleh 3 divisi. Tidak cukup satu divisi saja. Inilah ‘rahasia’ mengapa Dalwa dikenal sebagai salah satu pesantren dengan pengembangan bahasa Arab terbaik. “Pondok Dalwa terkenal sebagai pesantren terbaik dalam pengembangan bahasa Arab di Indonesia, bahkan menjadi rujukan bagi program pengembangan bahasa Arab di UIN seluruh Indonesia. Berbeda dengan Gontor, Dalwa fokus pada Bahasa Arab,” tutur Gus Robith.
Tiga divisi tersebut meliputi: 1. Divisi akademik, 2. Divisi tathbiq (penerapan), 3. Divisi pengembangan yang menangani pengembangan pidato, drama-drama rutin, acara khitobah rutin, diskusi berbahasa Arab, dll.
Selain itu, Gus Robith berujar bahwa kunjungan tersebut juga membahas tentang pengembangan Bahasa Arab di Nuris. “Insyaallah, Nuris akan menjadi binaan Dalwa dalam pengembangan Bahasa Arab,” imbuhnya. [nabila]