Pesantren Nuris – MA Unggulan Nuris dinobatkan sebagai juara di Olimpiade Bahasa Indonesia (OBI) se-Jatim di Universitas Jember kemarin (17/9/2017). M. Ilyas siswa XII IPA MA Unggulan Nuris berhasil memboyong juara harapan 2 dari total 1.800 peserta OBI.
Di babak penyisihan 3 September lalu, M.Ilyas berada di urutan ke 62 dari 62 terbaik untuk berlanjut ke babak semifinal. Di babak semifinal diambil 30 peserta terbaik dan Ilyas berada di urutan ke-28. Dia dinyatakan lolos ke babak final. Bentuk tes di babak final adalah mendongeng hingga akhirnya dia berhasil dapatkan juara harapan 2.
(Baca juga: MA Unggulan Nuris, Madrasah Segudang Prestasi)
Dalam dua tahun terakhir, Nuris selalu masuk daftar juara utama di ajang tersebut. Mausulur Rohman juara 1 OBI 2015, kemudian Arini LC juara 2 OBI 2016. Mereka adalah siswa SMA Nuris Jember. Kali ini, dengan jumlah peserta yang fantastis, M. Ilyas dari MA Unggulan Nuris yang menembus juara harapan 2. Juara Pertama OBI 2017 kali ini diraih oleh Caroline Agustina Gunawan (regional Banyuwangi), juara ke-2 Ulfiatul Kilmi (regional Lumajang), juara ke-3 Finna Zakiyatun Nufus (regional Pasuruan), dan juara harapan 1 Salsabila Sukmoyoni (regional Kediri).
Pencapaian yang luar biasa bagi siswa MA Unggulan Nuris, sebab dia harus menyisihkan sekitar 1.800 peserta dari seluruh peserta di Jatim yang terdiri dari 11 regional di antaranya Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situnondo, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Kediri, Blitar, dan Mojokerto.
“Saya mengikuti OBI hanya bermodalkan tekad dan kecintaan saya terhadap bahasa Indonesia dan saya tidak menyangka sampai sejauh ini hingga akhirnya mendapatkan juara harapan 2 apalagi se-Jatim.” Ungkap M.Ilyas
Ilyas tidak hanya pandai teori tetapi dia juga miliki skill atau keterampilan yang luar biasa. Hanya satu minggu berlatih kepiawaiannya dalam mendongeng luar biasa. Hebatnya dia bisa memerankan dengan baik beberapa tokoh dan katakter yang berbeda. Costum yang digunakannya untuk mendongeng juga luar biasa sesuai dengan isi cerita. Dia mampu menghinoptis dewan juri ketika itu.
(Baca juga: Pesantren Nuris Jember Sukseskan Santri of The Year 2017)
Dongeng dengan judul Korban Terakhir merupakan salah satu dongeng yang dipilihnya dari 10 dongeng fenomenal yang disediakan panitia. Sistem penialan dalam olimpiade bergengsi tersebut adalah akumulasi dari nilai tes tertulis dan praktik mendongeng, dengan bobot 40% hasil tes tulis dan 60% hasil praktik mendongeng.
Kerja keras Ilyas dalam seminggu terakhir sebelum OBI Semifinal dan Final di gelar terbayarkan. Hampir seluruh waktunya digunakan untuk belajar. Selama satu minggu dia dikarantina diberi pembinaan mengenai soal-soal tertulis atau teori oleh tim MGMP guru bahasa Indonesia Nuris dan pembinaan mendongeng bersama Pak Ferik salah satu ahli seni peran.
“Saya sebagai Pembina merasa bangga dengan pencapaian Ilyas ini. Saya begitu salut dengan semangatnya untuk belajar baik itu berlatih soal-soal maupun mendongeng. Hanya dalam waktu 2 hari saja dia sudah menghafal dongeng Korban Terakhir. Alhamdulilah kerja keras itu membuahkan hasil yang membahagiakan karena dia pulang dengan membawa piala juara harapan 2, tropi, dan uang pembinaan sebesar Rp. 500.000,00.” Ungkap Mila Karmila, Kepala MGMP Bahasa Indonesia Nuris sekaligus kepala Penjamin Mutu Nuris.
Selain Ilyas, Di babak semifinal dan final OBI tersebut Nuris berhasil meloloskan Aulia Nabila siswa SMA Nuris . Sayangnya skillnya dalam mendongeng kurang maksimal, hingga dia harus puas dengan peringkat 10 di babak final. Padahal, dia sempat menempati posisi bagus ketimbang M. Ilyas di penyisihan yakni, peringkat 32. Bahkan, di babak semifinal, Aulia berada di peringkat 4 dengan selisih hanya 10 poin dengan peringkat pertama.(Red/Yuv/Af)