Latih Adminitrasi, OSIS Masa Bakti 2017/2018 siap Abdikan untuk Kemajuan Nuris
Pesantren Nuris – Materi Diklat (Pendidikan dan Latihan) Arsip dan Keadminitrasian diikuti dengan semangat tinggi oleh pengurus OSIS Pesantren Nuris Jember masa bakti 2017/2018. Setelah melaksanakan masa kegiatan Pilkatos akhir bulan Oktober lalu, saatnya mereka mendapatkan keterampilan sebelum melaksanakan program kerja yang telah dikampanyekan.
Pekan Diklat OSIS masa bakti 2017/2018 mengusung tema “Membentuk Kader-kader Pemimpin yang Berkualitas, Berkompeten, Bertanggung Jawab, dan Berdedikasi Tinggi”, dilaksanakan 3 hari dengan materi berbeda (10—12/11/2017). Materi yang akan mereka dapatkan yakni, Arsip dan Keadministrasian, Keorganisasian, dan Kepemimpinan.
(baca juga: Diklat OSIS Nuris Jember Latih Siswa Terampil Berorganisasi)
Rentetan kegiatan Diklat OSIS di lembaga Pesantren Nuris Jember seperti SMP, MTs Unggulan Nuris, dan SMA, SMK, MA Unggulan Nuris sebagai upaya meningkatkan kecakapan pengurus OSIS sebelum menggebrak dengan program kerjanya. Sejak tahun lalu, ruang gerak OSIS yang semakin meluas dengan dibedakan OSIS putra dan putri agar mampu menampung segala aspirasinya.
“Karena OSIS atau OSIM bagi madarasah adalah calon pempimpin bangsa di masa depan, mereka harus siap dan terampil dengan materi tersebut. Ini hal mendasar yang harus dipelajari oleh anak-anak. Apalah arti pemimpin yang baik jika tidak memiliki kapabilitas administrasi yang tertib. Pemimpin harus cerdas dalam administrasi agar tercatat dan dapat diukur kinerjanya.” Ungkap Ustad Abu Bakar, selaku pemateri Arsip dan Kearsipan tersebut.
(baca juga: Pilkatos SMP Nuris Jember Berbasis IPTEK dan IMTAQ)
“Kita tunggu peran mereka sebagai “Negara kecil” di forum siswa di sekolah ini. Kami harapkan mereka menjadi kader pemimpin yang kritis dan andil dalam memajukan Nuris di masa depan.” Tambahnya.
Ustad Sunardi, ketua panitia pelaksana Diklat OSIS kali ini menyatakan, “Tampaknya anak-anak sangat bersemangat, semoga pengurus OSIS kali ini lebih baik. Arsip dan keadministrasian ibarat jejak langkah kita, jika kita tidak memahami apalagi mengabaikannya maka keberadaan kita bisa saja diabaikan meski sudah berjasa.”[AF.Red]