*Penulis Ahmad Rohmatullah, penulis merupakan salah satu siswa MA Unggulan Nuris kelas X PK A. Dia dilahirkan di Jember, 12 Juli 2000. Penulis merupakan seorang jurnalis website Pesantrennuris.net yang juga memiliki hobi menulis. Artikel yang ditulisnya ini, berhasil dapatkan juara 3 nasional yang diadakan oleh komunitas Sastra Sekolah Yogyakarta.
Saat ini pemahaman generasi muda terhadap sejarah dan budaya bangsa sangat rendah. Sebagian dari mereka menganggap bahwa mempelajari budaya bangsa adalah suatu hal yang membosankan dan kurang menarik. Modernisasi menjauhkan para remaja dengan sejarah dan budaya bangsa. Salah satu pengaruh modernisasi yang paling terlihat adalah adanya game.
Pemahaman remaja terhadap game begitu tinggi, berbanding terbalik dengan pemahaman mereka terhadap sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Ketika mereka diberi pertanyaan tentang Mobile Legend, Heroes Envolveddan? Mereka mampu menjawab dengan benar. Berbanding terbalik, ketika mereka diberi pertanyaan tentang siapakah Bung Tomo? Siapakah Jendral Sudirman? Miris, sebagian dari mereka hanya menggelengkan kepala. Hal tersebut menandakan bahwa pengetahuan mereka terhadap sejarah Indonesia begitu rendah. Sama halnya ketika para remaja diberi pertanyaan, berasal dari mana tari Seudati? Mereka hanya gelengkan kepala sebagai tanda ketidakpahaman.
Fenomena tersebut membuktikan rendahnya minat remaja untuk mengenali sejarah dan budaya Indonesia rendah. Berdasarkan jurnal penelitian psikologi pendidikan dan konseling (JPPK), Universitas Makassar.Bahwa,sudah terbukti sebagian penduduk Indonesia yang khususnya para remaja,mereka sudah menjadi seorang gamer(penggemar game),yang dimana-mana selalu disertai dengan game seperti;Mobile Legend,Heroes Envolved dan juga game online lainnya. Hal tersebut tidak bisa dicegah, solusinya hanya dengan memperkenalkan budaya Indonesia melalui hal-hal yang dekat dengan remaja yaitu game.
(Baca juga: Menjadi Kaya dan Sholeh, Mengapa tidak?)
Berdasarkan pengamatan Hanum Salsabiela Rais menunjukkan bahwa kebudayaan dan tekhnologi selalu berjalan berdampingan,saling mengisi dan menentukan masa depan suatu bangsa. Jika suatu negara didalam masalah budaya dan elektronika mati, maka negara tersebut juga akan disebut mati.Karena negara tersebut akan buta pada pengetahuan peradapann dunia. Oleh karena itu,kita dapat menjadikan game sebagai sarana mengetahui budaya bangsa.agar bangsa yang tercinta ini tidak disebutmati dan supaya para remaja bangsa tidak lupa akan budaya bangsa,maka kita dapat membuat game online yang berbau dengan kebudayaan, perjuangan, dan juga hal-hal yang berhubungan dengan cinta tanah air seperti game Wayang Ajen,War Of The Immortal dan game budaya yang berbau online lainnya,yang telah di gagas oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Dari game-game tersebut para remaja dapat mengetahui bagaimana cara memainkan suatu budaya bangsa dan mengetahui para tokoh-tokohnya, serta mereka dapat mengenal budaya bangsa lebih dekat dengan cara bermain game.
(Baca juga: Sulaiman Hodja dan Paradoks Bangsa Indonesia Zaman Now)
Game adalah kegiatan yang kompleks,yang didalamnya terdapat peraturan, play dan juga budaya bangsa. Pada tahun 1947 Thomas Toliver Gold Smith Jr dan Estle Ray Mann menciptakan sebuah permainan yang berjudul”Simulator Rudal Cothode Ray Tube Davice Amusement”,inilah sebuah game yang tercatat pertama kali dalam sejarah. Game tersebut berlatar belakang peperangan,mereka berdua membuat game tersebut dikarenakan mereka terinspirasi dengan perang dunia ke-2. Game yang berarti permainan,mempunyai tujuan tersendiri yaitu untuk menghibur bagi kalangan mesyarakat yang stres.
Dari hal-hal diatas bahwa para remaja sangat condong kepada bermain game, maka kita dapat membuat sebuah game yang didalamnya terdapat buday-budaya bangsa. Dikarenakan para remaja bangsa akan lebih bosan, jika mereka diharuskan mengetahui akan budaya dengan cara “membaca”, para remaja akan lebih memilih kegiatan ”visual”, karena kegiatan visual bagi remaja sangat menarik dan tidak membosankan sehingga para remaja tidak bosan-bosan untuk mengetahui budaya bangsa indonesia dengan cara “bermain game”. Mari kita bersama-sama sebagai remaja bangsa jangan sekali-kali lupakan budaya bangsa tercinta ini. Agar budaya bangsa ini masih bisa dikenang dan dirasakan oleh anak dan cucu kita nanti.